Abstract:
Di Indonesia selama tahun 2019 sampai 2022 kegiatan investasi saham meningkat dengan sangat pesat. Dengan bertambahnya jumlah investor saham di Indonesia, maka investor perlu mengetahui tentang return, risiko, portofolio optimal serta metode untuk
membentuk portofolio optimal. Dalam melakukan investasi saham, seorang investor bisa membeli saham secara langsung atau membeli saham yang tergabung dalam sebuah indeks, salah satunya adalah IDX Value 30 (IDXV30). Penelitian ini menggunakan indeks
IDXV30. Dimana IDXV30 merupakan indeks yang terdiri dari saham - saham undervalue. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui saham apa saja yang konsisten masuk dalam IDXV30 selama periode Agustus 2019 - Januari 2022, lalu mengetahui proporsi setiap saham dalam portofolio optimal, dan mengetahui besar return serta risiko dari portofolio yang sudah dibentuk.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah applied research dan studi deskriptif. Dengan jenis data sekunder yang didapatkan dari finance.yahoo.com, idx.co.id, dan bi.go.id. Pengumpulan data yang dengan purposive sampling. Metode pembentukan portofolio optimal yang digunakan adalah metode indeks tunggal yang dibuat oleh William Sharpe. Dimana metode indeks tunggal membandingkan antara excess return to beta
dengan cut off point dari setiap saham. Penelitian ini mendapatkan saham yang secara konsisten masuk kedalam IDXV30 selama Agustus 2019 - Januari 2022 adalah ADRO, BJBR, ELSA, INKP, ITMG, PTPP, dan UNTR. Lalu dari delapan saham tersebut
didapatkan tiga saham pembentuk portofolio optimal. Saham - saham tersebut adalah ADRO dengan proporsi sebesar 64,3%, lalu ITMG dengan proporsi sebesar 26,5%, dan INKP dengan proporsi sebesar 9,3%. Dari portofolio optimal tersebut, dihasilkan expected return oleh portofolio optimal sebesar 2,47% dan risiko sebesar 0,467%.