Abstract:
Pada tahun 2022, nilai kapitalisasi terbesar dari total IHSG yaitu sebesar 39.11% adalah saham sektor perbankan, dimana saham sektor perbankan paling banyak ditransaksikan di Bursa Efek Indonesia. Sehubungan dengan hal tersebut, Industri Perbankan juga melakukan inovasi yang cukup signifikan dimana banyak bank konvensional di Indonesia mulai melebarkan sayapnya berupa ekspansi dengan membuat atau bahkan berubah menjadi bank
digital. Salah satu Bank Digital yang dimaksud adalah PT. Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) yang semula memiliki nama perusahaan PT. Bank Yudha Bhakti. PT. Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) merupakan perusahaan perbankan yang pernah menjadi bank konvensional dengan nama PT. Bank Yudha Bhakti Tbk. lalu bertransformasi menjadi bank digital di tahun 2020. Hingga pada tahun 2021, BBYB menjadi bank digital ke-2 dengan pengguna terbanyak di Indonesia yaitu sebesar 2.3 juta pengguna. Selain itu juga pada tahun yang sama, BBYB mengalami kenaikkan harga saham yang cukup signifikan sebesar 902,44% sepanjang tahun
2021. Pada tahun 2021, Bank Neo Commerce mengalami kenaikkan harga saham yang cukup drastis bersamaan dengan upaya Bank Neo Commerce tersebut melakukan transformasi dari yang mulanya bank konvensional menjadi bank digital. Dimana pada awal tahun 2021,
harga saham BBYB mengalami kenaikan yang cukup signifikan yaitu sebesar 700% dari harga awal tahun 2021. Akan tetapi jika dilihat dari kondisi laporan keuangan yang dimiliki oleh
perusahaan dimana khususnya untuk tahun 2021 perusahan memperoleh kerugian yang cukup drastis dialami perusahaan dibandingkan pada tahun 2020 dimana perusahaan masih
memperoleh keuntungan. Sehingga dalam hal ini, kenaikan harga saham tersebut berkontradiksi dengan bagaimana kondisi laporan keuangan yang dimiliki oleh perusahaan. Dengan begitu, penelitian ini bertujuan untuk menghitung nilai wajar perusahaan dengan menggunakan metode valuasi Equity Discounted Cash Flow dalam memprediksi nilai wajar saham perusahaan PT. Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) yang akan dibandingkan dengan
harga historis perusahaan tahun 2017 hingga tahun 2021.
Jenis Metode Penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian deskriptif. Dimana jenis metode penelitian ini digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis hasil
penelitian. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yaitu laporan keuangan PT. Bank Neo Commerce Tbk. yang diperoleh dari Website bank neo commerce sendiri (www.bankneocommerce.com) serta beberapa data pendukung yang diperoleh dari Website
www.idx.com, www.finance.yahoo.com, dan www.indopremier.com. Metode valuasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode valuasi Equity Discounted Cash Flow, dilansir dari buku Corporate Valuation: 7th Edition oleh Tim Koller yang secara khusus diperuntukan menghitung nilai wajar perusahaan perbankan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa perusahaan memiliki kondisi khusus yang dilibatkan dalam perhitungan dan proyeksi keuangan perusahaan dalam penelitian yaitu dimana perusahaan selama periode 2017-2021 melakukan penerbitan saham beberapa kali.
Nilai wajar dari perhitungan valuasi yang telah dilakukan terhadap perusahaan PT. Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) dengan menggunakan metode valuasi Equity Discounted Cash Flow
adalah sebesar Rp. 694,00. Dengan dilakukan perbandingan terhadap harga pasar saham awal tahun 2017 sebesar Rp. 345,00 sehingga didapatkan keputusan pembelian saham BBYB tahun
2017 adalah Beli/Buy (Undervalue). Serta adanya kesesuaian antara keputusan pembelian (beli) dengan pergerakan historis harga saham BBYB periode 2017 – 2021.