Analisis pemetaan budaya organisasi menggunakan Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI) di CV. Asanka Wijaya

Show simple item record

dc.contributor.advisor Harsono, Regina Detty Mulyo
dc.contributor.author Wihangga, Margaretha Satyana
dc.date.accessioned 2023-08-28T03:24:43Z
dc.date.available 2023-08-28T03:24:43Z
dc.date.issued 2023
dc.identifier.other skp43492
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/15813
dc.description 24946 - FE en_US
dc.description.abstract Industri kosmetika yang bertumbuh sangat cepat dan semakin banyaknya orang yang tertarik untuk merawat diri membuat CV Asanka Wijaya harus melakukan ekspansi dan merekrut lebih banyak karyawan untuk memenuhi permintaan. Namun, karena perusahaan baru didirikan tahun 2018, perusahaan belum mengetahui budaya organisasi apa yang saat ini ada dalam perusahaan dan budaya organisasi apa yang diharapkan oleh karyawan dalam 5 tahun yang akan datang. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui budaya organisasi yang ada di CV Asanka Wijaya saat ini dan yang diharapkan dalam 5 tahun mendatang, Dengan mengetahui budaya organisasi yang ada dalam perusahaan, CV Asanka Wijaya dapat mengarahkan anggota organisasinya untuk memiliki visi dan misi yang sama serta menetapkan strategi yang sesuai untuk mencapai tujuan organisasi dengan lebih efektif. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian deskriptif, dengan populasi seluruh karyawan CV Asanka Wijaya. Sampel dari penelitian ini diambil dengan metode convenience sampling, dengan seluruh anggota populasi, yang dalam hal ini yaitu seluruh karyawan CV Asanka Wijaya menjadi sampel dalam penelitian ini. Pengambilan data dilakukan dengan cara melakukan wawancara untuk preliminary research dan menyebarkan kuesioner Organizational Cultural Assessment Instrument (OCAI) yang sudah diterjemahkan kepada seluruh karyawan CV Asanka Wijaya yang berjumlah 40 orang. Dari hasil pengolahan dan analisis data, dapat diketahui bahwa budaya yang ada saat ini didominasi oleh tipe budaya Clan (29,98). Tipe budaya kedua yang mendominasi yaitu tipe budaya Hierarchy (25,54), dilanjutkan dengan tipe budaya Adhocracy (23,81) dan Market (20,58). Sedangkan tipe budaya yang diharapkan 5 tahun mendatang didominasi oleh tipe budaya Clan (33,08). Tipe budaya kedua yang mendominasi yaitu tipe budaya Hierarchy (24,81), dilanjutkan dengan tipe budaya Adhocracy (23,58) dan Market (18,44). Dengan tipe budaya Clan menjadi tipe budaya yang paling mendominasi di perusahaan, maka strategi yang diterapkan sebaiknya mengarah kepada karyawan, seperti pemberdayaan, pembangunan tim, pengembangan sumber daya manusia, juga komunikasi yang bersifat terbuka dan melibatkan karyawan. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi - UNPAR en_US
dc.subject BUDAYA ORGANISASI en_US
dc.subject OCAI en_US
dc.subject Organizational Culture Assessment Instrument en_US
dc.title Analisis pemetaan budaya organisasi menggunakan Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI) di CV. Asanka Wijaya en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM6031801092
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0416057301
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI603#Manajemen


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account