Upaya Non-Governmental Organization (NGO) : Sahiyo dalam mengatasi permasalahan Female Genital Mutilation/Cutting (FGM/C) di India

Show simple item record

dc.contributor.advisor Dewi, Elisabeth Adyiningtyas Satya
dc.contributor.author Putri, Keishya Rachmadani Wisnu
dc.date.accessioned 2023-08-16T01:59:02Z
dc.date.available 2023-08-16T01:59:02Z
dc.date.issued 2022
dc.identifier.other skp43297
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/15739
dc.description 10166 - FISIP en_US
dc.description.abstract Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan rancangan pemberdayaan global yang menjadi acuan negara untuk mengupayakan kesejahteraan warga negaranya. Goal No.5 mengenai Kesetaraan Gender merupakan salah satu aspek yang penting dalam pemberdayaan. Didalamnya, terdapat Goal No. 5.3 mengenai upaya eliminasi segala bentuk praktik berbahaya terhadap perempuan, dan salah satunya adalah Female Genital Mutilation/Cutting (FGM/C). Sayangnya, Goal No. 5.3 belum sepenuhnya diberlakukan di India dengan masih maraknya praktik FGM/C yang terjadi diantara perempuan Komunitas Dawoodi Bohra. Larangan tindak kekerasan terhadap perempuan di India diatur di bawah Indian Penal Code dan POCSO Act, namun FGM/C tidak dikategorikan dibawah peraturan tersebut dan India tidak memiliki aturan spesifik terkait larangan FGM/C. Terlebih, pemerintah India tidak menganggap praktik yang berpotensi membahayakan perempuan ini benar-benar terjadi. Dalam hal ini, Sahiyo hadir sebagai aktor yang berperan dalam mengatasi permasalahan FGM/C di India yang tidak kunjung diberhentikan. Penelitian kualitatif ini menjawab pertanyaan “Bagaimana upaya Non-Governmental Organization (NGO) Sahiyo dalam mengatasi permasalahan Female Genital Mutilation/Cutting (FGM/C) di India?” yang dianalisa dengan teori Liberalisme Sosiologis, pemahaman Cobweb model, serta konsep fungsi NGO berdasarkan perananya sebagai implementer, catalyst, dan partners. Sebagai implementer, Sahiyo melakukan pengelolaan sumber daya melalui program relawan, menginisiasi riset global mengenai FGM/C di India, membentuk ruang aman bagi para penyintas FGM/C, dan mengadakan program advokasi pemberdayaan untuk perempuan. Sebagai catalyst, Sahiyo melakukan kegiatan advokasi melalui pengadaan kampanye digital dan membentuk petisi. Sebagai partners, Sahiyo bekerjasama dengan StoryCenter dan pihak-pihak lain dalam program Voices to End FGM/C. Dalam melaksanakan upaya-upaya ini, terdapat tantangan-tantangan seperti terbatasnya sumber daya yang dimiliki oleh Sahiyo, kurangnya dukungan dari pemerintah dan oposisi yang melawan advokasi Sahiyo, serta bagaimana Sahiyo dapat memaksimalisasikan pemberdayaan bagi para perempuan dan masyarakat untuk dapat berpartisipasi menyerukan anti-FGM/C di masyarakat. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik - UNPAR en_US
dc.subject NON-GOVERNMENTAL ORGANIZATION en_US
dc.subject kekerasan berbasis gender en_US
dc.subject FGM/C en_US
dc.subject Sahiyo en_US
dc.title Upaya Non-Governmental Organization (NGO) : Sahiyo dalam mengatasi permasalahan Female Genital Mutilation/Cutting (FGM/C) di India en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM6091801161
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0417117302
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI609#Ilmu Hubungan Internasional


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account