Abstract:
Perkembangan dunia otomotif bergerak dengan cukup pesat dan telah membawakan berbagai perubahan dan inovasi yang telah membentuk berbagai tren dan juga terobosan dalam pasar otomotif dari waktu ke waktu. Mobil bertenaga listrik merupakan salah satu jenis mobil ramah lingkungan yang memiliki tren dan pasar yang bertumbuh cukup pesat di beberapa tahun kebelakang ini, dimana Indonesia juga ikut merasakan perkembangan tren otomotif tersebut. Pada tahun 2020, Hyundai Motors Indonesia mulai menjual Hyundai Kona Electric serta Hyundai Ioniq yang menandakan terbukanya pasar mobil listrik baru di Indonesia. Menyusul hal tersebut, Nissan Motors Indonesia memasukan Nissan Leaf pada tahun 2021 sebagai jawaban mereka untuk ikut meramaikan pasar mobil listrik di Indonesia yang terus bertumbuh. Melihat pertumbuhan media sosial yang pesat pula memaksa para produsen otomotif untuk dapat bisa memakainya sebagai tempat untuk mempromosikan produk mereka kepada khalayak luas.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah social media marketing yang dijalankan oleh produsen otomotif tersebut dapat meningkatkan niat para konsumen untuk membeli mobil listrik di Indonesia. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan 114 responden yang kemudian disortir kembali menjadi 97 responden yang sesuai dengan persyaratan dalam penelitian ini. Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan metode deksriptif berdasarkan hasil frekuensi dan modus per variabel.
Hasil penelitian yang didapatkan menunjukkan bahwa social media marketing di YouTube dan Instagram serta niat beli dari Hyundai Kona Electric menghasilkan hasil yang baik melihat hasil total modus yang selalu berada pada polar 4 dari kelompok responden yang telah melihat social media marketing dari kedua mobil tersebut dan yang hanya melihat milik Hyundai Kona Electric saja. Pada sisi yang lain, walaupun Nissan Leaf kerap kali mendapatkan hasil modus yang mengarah ke polar 2 oleh kelompok responden yang hanya pernah melihat social media marketing milik Nissan Leaf, masih terdapat beberapa indikator yang menunjukan hasil netral atau masih belum dijalankan dengan maksimal. Hal ini jelas terlihat pada dimensi connection milik Nissan Leaf pada YouTube dan Instagram yang masih kebanyakan mendapat hasil modus netral dari para responden sehingga kedepannya Nissan Motors Indonesia perlu membenahinya. Dengan pemaksimalan indikator-indikator social media marketing tersebut, diharapkan tingkat niat beli terhadap mobil tersebut akan ikut meningkat.