Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan rasio Earnings Per Share (EPS), Debt Equity Ratio (DER), Return on Total Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) terhadap harga saham pada perusahaan-perusahaan dalam industri farmasi. Untuk memilih perusahaan yang akan digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini, maka digunakan purposif sampling yaitu perusahaan farmasi dengan keuntungan paling tinggi dan tidak delisting. Akhirnya ada enam perusahaan yang memenuhi kriteria tersebut, diantaranya adalah perusahaan Kalbe Farma (KLBF), Tempo Scan Pacific (TSPC), Itama Ranoraya (IRRA), Pyridam Farma (PYFA), Millennium Pharmacon International (SDPC) dan Kimia Farma (KAEF). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif eksplanatori. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dokumentasi. Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif sekunder berupa data keuangan perusahaan yang terpublikasikan dalam laporan keuangan per kuartal dan harga saham pada periode selama COVID-19 di Indonesia dimulai dari kuartal I 2020 sampai kuartal IV 2021. Hasil penelitian dengan metode regresi linear berganda didapat Y = 3.860 + (0.693 X1) + (1.049 X2) + (2.831 X3) – (2.628 X4) + e. Artinya EPS, DER dan ROA memiliki pengaruh positif terhadap harga saham dimana untuk setiap 1% kenaikan nilainya maka akan menyebabkan kenaikan harga saham. ROE memiliki pengaruh negatif terhadap harga saham dimana untuk setiap 1% kenaikan nilainya maka akan menyebabkan penurunan harga saham. Rasio EPS, DER, ROA dan ROE secara simultan atau bersama-sama mempengaruhi harga saham. Namun berdasarkan uji parsial yang telah dilakukan EPS dan ROA memiliki pengaruh terhadap harga saham, sedangkan DER dan ROE tidak memiliki pengaruh terhadap harga saham.