Abstract:
Selama pandemi covid 19 pada tahun 2020 membuat trend investasi saham meningkat terutama kepada investor di pasar modal yang meningkat dengan tajam, kenaikan jumlah investor tersebut didominasi oleh para millennial. Terjadinya trend investasi saham yang meningkat ini salah satunya karena munculnya banyak influencer saham yang menghasut tanpa edukasi sehingga membuat banyak orang terutama kepada para generasi millennial untuk membeli saham tanpa mengetahui risikonya. Analisis terlebih dahulu saham yang akan dibeli merupakan hal yang penting dilakukan agar dapat memaksimalkan keuntungan, meminimalisir risiko, serta terhindar dari kerugian. Salah satu sektor yang meningkat dengan pesat selama terjadinya pandemi yaitu sektor teknologi. Terdapat satu emiten di sektor teknologi yang mengalami kenaikan harga saham dengan pesat yaitu PT. Elang Mahkota Teknologi Tbk. dengan kode tiker EMTK. Terjadinya kenaikan harga saham yang tinggi membuat banyak investor tertarik untuk berinvestasi di emiten ini. Untuk mengetahui harga saham EMTEK ini masih layak untuk dibeli (buy), ditahan (hold), atau sebaiknya dijual (sell) adalah dengan cara melakukan perhitungan valuasi. Pendekatan yang digunakan dalam menghitung valuasi atau nilai intrinsik saham pada penelitian ini yaitu Price to Earnings Ratio (PER), Price to Book Value (PBV), dan Discounted Cash Flow (DCF). Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui dan menganalisis nilai intrinsik saham EMTEK serta membantu investor dalam mengambil keputusan investasi yang tepat.
Penelitian ini merupakan penelitian terapan (applied research) berdasarkan jenisnya dan metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan. Hasil penelitian berdasarkan perhitungan metode relative valuation yaitu PER dan PBV dengan pendekatan rata-rata industri pada tahun 2020 dan 2021 menunjukkan bahwa harga saham EMTEK di pasar dinilai sudah mahal atau tergolong overvalue, hasil valuasi PER dengan pendekatan rata-rata historis pada tahun 2021 dan 2020 menunjukkan bahwa harga saham EMTK di pasar dinilai masih murah atau tergolong undervalue, hasil valuasi PBV dengan pendekatan rata-rata historis pada tahun 2021 dan 2020 menunjukkan bahwa harga saham EMTK di pasar dinilai sudah mahal atau tergolong overvalue, serta valuasi metode absolute valuation yaitu DCF pada tahun 2021 dengan pendekatan Free Cash Flow to Equity (FCFE) serta menggunakan asumsi I dan II masih dinilai murah atau tergolong undervalue setelah dibandingkan dengan harga pasar saat itu. Dalam keputusan investasi sebaiknya investor mempelajari dan menganalisis terlebih dahulu saham yang akan dibeli, diantaranya yaitu dengan melakukan valuasi, menganalisis kondisi makro & mikro, serta menganalisis strategi perusahaan yang dijalankan. Selain itu investor juga dapat mulai membeli saham dengan menggunakan margin of safety untuk hasil yang lebih konservatif dan meminimalisir risiko.