Abstract:
UD. G merupakan sebuah perusahaan distributor tunggal untuk produk A dan D yang terletak di Kota Medan. UD. G menggunakan sistem titip jual pada konsumen ritelnya sehingga apabila barang yang sudah tidak laku selama 6-12 bulan akan dikembalikan oleh konsumen ritel ke gudang perusahaan. Pada data tahun 2021, perusahaan UD. G memiliki banyak barang menumpuk di gudang hasil retur dari konsumen ritel. Oleh karena itu, penelitian ini dibuat untuk mengetahui kondisi manajemen persediaan UD. G saat ini, untuk mengetahui bagaimana peranan metode EOQ Complete Aggregation dalam mengatur persediaan UD. G dan jumlah cadangan persedian dan titik pemesanan kembali yang diperlukan UD. G untuk mengatasi variasi permintaan dan waktu tunggu.
Manajemen persediaan merupakan suatu elemen yang penting dalam neraca perusahaan. Salah satu model dalam manajemen persediaan yang dapat digunakan untuk meminimalkan biaya persediaan adalah EOQ (Economic Order Quantity). EOQ Complete Aggregation merupakan salah satu turunan yang berkaitan dengan opsi pengiriman. Complete Aggregation adalah pengiriman seluruh jenis produk dalam setiap pengriman. Alasannya adalah produk yang dikirimkan dari pemasok ke UD. G tidak memerlukan penanganan khusus sehingga biaya pemesanan spesifik per produk kecil. Kemudian, untuk menghadapi variasi permintaan dan waktu tunggu, maka memerlukan perhitungan safety stock dan reorder point untuk menjaga kestabilan persediaan.
Metode pada penelitian ini adalah metode deskriptif karena penelitian ini menggunakan data yang disediakan oleh perusahaan sehingga dihitung berdasarkan kondisi perusahaan saat ini. Kemudian penelitian ini adalah penelitian terapan karena penelitian ini meneliti tentang permasalahan pada suatu perusahaan menggunkan teori yang ada. Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data kunatitatif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi dan wawancara langsung pada perusahaan yang diteliti. Kemudian, pengolahan data menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) Complete Aggregation.
Pada tahun 2021, perusahaan UD. G memiliki frekuensi pemesan sebanyak 58 kali. Namun, setelah melakukan perhitungan menggunakan metode EOQ, frekuensi pemesanan mengalami penurunan sebanyak 51,7% menjadi 28 kali. Dengan metode EOQ, biaya pemesanan turun sebanyak 51,7% dan biaya penyimpanan naik sebanyak 51,7%. Biaya penyimpanan mengalami kenaikan karena penurunan frekuensi pemesanan mengharuskan perusahaan menyimpan lebih banyak produk. Kemudian, total biaya persediaan yang dihemat setelah menggunakan metode EOQ adalah sebesar 22% atau Rp 1,638,052 dibandingkan metode yang digunakan UD. G saat ini.