Abstract:
Kopkar Mart merupakan toko ritel dibawah pengawasan langsung dari Koperasi Karyawan Jasindo yang menjual produk kebutuhan sehari-hari dengan mayoritas pelanggannya adalah anggota koperasi. Biasanya anggota koperasi melakukan pembelian untuk memenuhi kebutuhan pribadi maupun divisi di kantornya. Pada periode Maret 2021 - Februari 2022, Kopkar Mart mengalami fenomena overstock dan
understock karena melakukan pemesanan produk tanpa melihat permintaan sebenarnya. Mereka membeli produk dalam jumlah banyak untuk jenis produk yang permintaannya rendah dan membeli produk dalam jumlah sedikit untuk jenis produk yang permintaannya tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi manajemen
persediaan Kopkar Mart saat ini dan apabila menggunakan metode EOQ multi-item complete aggregation serta safety stock dan ROPnya dengan kondisi permintaan variatif dan waktu tunggu konstan.
Persediaan merupakan aset yang dimiliki perusahaan untuk dijual dalam operasi bisnis atau produk yang akan digunakan/dikonsumsi dalam memproduksi produk yang akan dijual dengan tujuan untuk mencapai keseimbangan antara investasi persediaan dan layanan pelanggan. EOQ multi-item digunakan untuk mengetahui jumlah
pemesanan dan waktu pemesanan produk dalam banyak jenis untuk mengurangi biaya persediaan yang timbul. Complete aggregation merupakan metode yang diaplikasikan dalam kondisi memesan semua jenis produk secara bersamaan dan dimuat dalam satu pengiriman. Safety stock merupakan persediaan tambahan sebagai pengaman apabila
terjadi kekurangan bahan atau stockout. ROP adalah titik pemesanan ulang kembali yaitu titik persediaan dimana tindakan harus diambil untuk mengisi kembali persediaan produk. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah business research dengan
penyampaian deskriptif. Data yang digunakan adalah data primer berupa hasil wawancara dengan manajer toko mengenai permasalahan dan kondisi saat ini, profil perusahaan, proses pembelian dan penjualan produk, serta cara pengelolaan persediaan
perusahaan dan data sekunder berupa dokumen perusahaan mengenai pembelian, penjualan, permintaan, biaya, dan stok produk yang kemudian akan diolah menjadi hasil dan solusi yang dapat diberikan pada perusahaan. Dalam penelitian ini, penulis menemukan bahwa manajemen Kopkar Mart telah melakukan pemesanan pada objek penelitian sebanyak 52 kali. Sementara frekuensi pemesanan ketika menggunakan metode EOQ multi item-complete aggregation adalah
14 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode yang diteliti berhasil menurunkan total biaya sebesar 50.54% menjadi Rp. 501.215. Selain itu, safety stock untuk produk yang diteliti adalah sebanyak 693 unit dengan ROP sebesar 255.