Abstract:
Merger merupakan salah satu strategi yang dapat diterapkan oleh industri perbankan dalam rangka menghadapi lingkungan bisnis yang terus berubah di Indonesia. Dalam menghadapi perkembangan inovasi teknologi dan persaingan yang terus meningkat, merger diharapkan dapat meningkatkan sinergi bagi bank. Selain itu, merger juga dapat
memperkuat struktur modal perbankan. Walau demikian, hasil penelitian yang membandingkan kinerja keuangan bank setelah dilaksanakannya merger menunjukkan hasil yang inkonsisten.
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kinerja keuangan Bank BTPN
sebelum dan setelah merger berdasarkan Risk-Based Bank Rating (RBBR) dengan analisis rasio dan tren, untuk membandingkan kinerja keuangan Bank BTPN sebelum dan setelah dilaksanakannya merger, dan untuk menentukan adanya perbedaan kinerja keuangan Bank
BTPN sebelum dan setelah dilaksanakannya merger. Metode yang digunakan berjenis penelitian deskriptif dan verifikatif. Penelitian deskriptif dilakukan dengan pendekatan Risk-Based Bank Rating yang diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 4/POJK.03/2016. Penelitian verifikatif dilakukan dengan melakukan uji-t dua sampel berpasangan (paired sample t-test). Data yang digunakan dalam peneltian ini merupakan data sekunder yang dikumpulkan menggunakan studi
dokumen yakni laporan keuangan Bank BTPN dari bulan Januari tahun 2016 hingga bulan Januari tahun 2022. Penelitian ini menemukan bahwa kinerja keuangan Bank BTPN mengalami penurunan setelah dilaksanakannya merger. Hal ini ditunjukkan oleh Loan to
Deposit Ratio (LDR) yang meningkat sehingga menandakan bahwa risiko likuiditas bank menjadi lebih besar setelah merger. Rasio Net Interest Margin (NIM) dan Return on Asset (ROA) lebih kecil, serta rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional
(BOPO) meningkat setelah merger, sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan Bank BTPN dalam menghasilkan keuntungan menurun. Tingkat permodalan bank dengan indikator Capital Adequacy Ratio (CAR) juga menurun. Penelitian ini mampu membuktikan bahwa adanya perbedaan kinerja keuangan Bank BTPN setelah merger. Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran kinerja bagi perusahaan yang akan
melakukan strategi merger, bahwa strategi merger yang dilakukan perusahaan belum tentu meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.