dc.description.abstract |
Di tengah pertumbuhan industri farmasi, PT Phapros, Tbk berada dalam kondisi yang kurang baik, dimana pada empat tahun terakhir beban cukup besar, tetapi tidak diiringi dengan peningkatan penjualan. Total aset perseroan juga belum mengalami peningkatan secara signifikan, PT Phapros, Tbk diketahui tengah melakukan ekspansi. Maka dari itu, penulis tertarik untuk mengetahui secara menyeluruh pengelolaan keuangan yang dilakukan perusahaan dengan analisis laporan keuangan menggunakan analisis vertikal dan horizontal, analisis rasio keuangan, dan analisis arus kas.
Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif dengan sumber data sekunder berupa laporan keuangan dan laporan tahunan PT Phapros, Tbk dari tahun 2018 sampai dengan 2021 serta berita atau artikel yang berhubungan dengan PT Phapros, Tbk yang berasal dari website resmi perusahaan ataupun website berita nasional.
Hasil dari penelitian ini adalah penjualan PT Phapros, Tbk masih didominasi oleh segmen obat, walaupun sejak tahun 2019 penjualan segmen non-obat mengalami peningkatan karena adanya kontribusi penjualan dari alat kesehatan dan anak perusahaan. Pada tahun 2020 dan 2021 dalam masa pandemi COVID-19, produk segmen obat yang dibeli masyarakat berubah menjadi multivitamin dan vitamin, obat flu, dan obat asam lambung. Penjualan kredit kepada distributor membuat aset lancar perseroan didominasi oleh piutang usaha pihak berelasi. PT Phapros, Tbk memiliki utang bank jangka pendek dan beban yang besar. Banyaknya beban membuat laba tahun berjalan mengalami tren yang menurun. Likuiditas, aktivitas, solvabilitas, profitabilitas, dan pasar PT Phapros, Tbk belum dapat dikatakan baik. Dari sisi arus kas, operasional perseroan pada tahun 2018 dan 2019 kurang baik, sebaliknya dengan tahun 2020 dan 2021. Perseroan terus melakukan investasi dan tidak menjual asetnya secara signifikan. PT Phapros, Tbk perlu mengurangi beban usahanya, terutama beban penjualan dan mengefektifkan pemasaran dan distribusinya sehingga dapat mengurangi penggunaan utang, dan sebaiknya melakukan restrukturisasi utang. |
en_US |