Abstract:
Digitalisasi merupakan sesuatu yang tidak dapat terlepas di era modern ini, hampir semua sektor bisnis diusahakan untuk bisa menjadi digital. Pandemi COVID-19 yang berlangsung selama 2 tahun terakhir selain memberikan dampak negatif tetapi juga memberikan dampak positif salah satunya adalah mempercepat proses adopsi digital di berbagai penjuru dunia. Salah satu sektor bisnis yang mendapatkan dampak positif dari percepatan proses adopsi digital adalah sektor perbankan. PT. Bank Jago merupakan salah satu lembaga perbankan swasta di Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, harga saham PT. Bank Jago mengalami kenaikan yang signifikan setelah melakukan proses restrukturisasi dimana PT. Bank Jago melakukan perubahan model bisnis dari bank konvensional menjadi bank digital . Kenaikan harga yang signifikan ini menarik perhatian investor – investor saham di Indonesia. Dengan kenaikan harga saham ini, perlu dilakukan analisis fundamental untuk membantu dalam pengambilan keputusan terhadap saham terkait. Untuk perusahaan perbankan, analisis pertama yang dapat dilakukan adalah melakukan analisis terhadap tingkat kesehatan bank dengan menggunakan metode CAMEL. Kemudian, analisis lain yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan valuasi harga saham wajar PT. Bank Jago dengan menggunakan metode free cash flow to equity method. Hasil dari analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa berdasarkan perhitungan metode CAMEL terjadi peningkatan tingkat kesehatan dari tidak sehat menjadi kurang sehat dan valuasi harga saham wajar PT. Bank Jago menunjukkan kondisi saham berada pada posisi overvalued. Untuk itu disarankan kepada investor untuk melakukan sell atau tidak membeli saham tersebut.