dc.description.abstract |
Industri kecantikan di Indonesia sedang bertumbuh pesat. Dengan banyaknya jumlah merek lokal skincare yang ada pada saat ini, maka setiap brand perlu memiliki keunikannya sendiri agar dapat bertahan untuk bersaing dengan kompetitor. Tidak hanya karena brand skincare lokal yang mulai meluas, namun perusahaan juga dituntut untuk
bersaing ketika memasarkan juga menjual produknya. Skin Game adalah salah satu skincare merek lokal berdiri pada tahun 2020 yang menggunakan media sosial sebagai salah satu alat komunikasi dan pemasarannya. Media Sosial banyak mengubah cara berkomunikasi dan cara berinteraksi dalam pemasaran. Perusahaan dan konsumen memiliki wadah baru dalam membuat dan menyebarkan informasi atau konten. Pertumbuhan ini tentunya membuat para pebisnis dapat lebih dekat dengan konsumen melalui media sosial, yang selanjutnya memengaruhi
perilaku konsumen dalam mencari informasi mengenai produk atau merek. Perusahaan perlu beradaptasi dan menemukan strategi baru dengan memanfaatkan media sosial sebagai wadah untuk pemasaran. Dalam mengoptimasi penggunaan media sosial dapat dipenuhi
dengan Context, Communication, Collaboration, dan Connection. Terpenuhinya indikatorindikator tersebut dapat memengaruhi niat beli konsumen terhadap produk yang dipasarkan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis pengaruh media sosial
Instagram @skingameofficial terhadap niat beli konsumen pada produk Skin Game. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat eksplanatori. Menggunakan metode non probability sampling dengan teknik judgemental sampling untuk pengambilan sampelnya kepada 100 responden dengan kriteria mereka yang berusia
17-30 tahun, peduli akan perawatan kulit, dan mengetahui media sosial Instagram Skin Game. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menujukan sub variabel communication (X2) dan collaboration (X3) memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap variabel niat beli (Y). Sedangkan
sub variabel context (X1) dan connection (X4) tidak memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap variabel niat beli (Y) karena tidak memenuhi kriteria pada pengujian menggunakan metode stepwise. |
en_US |