Abstract:
Adanya COVID-19 di Indonesia menyebabkan adanya penurunan saham di semua sektor industri. Sektor industri konsumen menjadi salah satu sektor yang mengalami dampak adanya COVID-19. Walaupun adanya peningkatan presentase perubahan konsumsi pada sektor konsumen dan keunggulan sektor konsumen yang dikategorikan sebagai saham defensif, sektor konsumsi mengalami penurunan terbesar dibandingkan sektor lain yaitu sebesar minus 16,33% sejak adanya kasus pertama COVID-19 di Indonesia pada 2 Maret 2020 hingga 30 April 2021.
Petingnya mengukur risko dari suatu aset bertujuan untuk memitigasi risiko dan membuat keputusan investasi. Pada penelitian ini bertujuan untuk menghitung risiko menggunakan Value at Risk (VAR) metode simulasi Monte Carlo pada saham sub sektor perdagangan ritel barang konsumsi. Setelah dilakukan perhitungan risiko menggunakan Value at Risk (VAR), dilakukan uji Backtesting metode Kupiec Test untuk melihat validasi nilai Value at Risk (VAR) yang telah dihitung. Objek yang diteliti adalah sepulah saham sub sektor perdagangan ritel barang konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2020 hingga 2021. Hasil perhitungan Value at Risk (VAR) tertinggi pada tingkat kepercayaan sebesar 95% adalah pada PT. Prima Cakrawala Abadi Tbk (PCAR) yaitu sebesar minus 10,78% dan nilai Value at Risk terendah oleh PT. Envesal Putra Megatrading Tbk. (EPMT) yaitu sebesar minus 4,32%. Bedasarkan uji Backtesting menggunakan metode Kupiec Test, nilai VAR untuk saham AMRT, HERO, MIDI, RANC, WICO, dan EPMT dinyatakan valid, sedangkan untuk saham MPPA, PCAR, SDPC, dan DAYA dinyatakan ditolak atau tidak valid.