dc.description.abstract |
Lingkungan atau alam berperan penting dalam keberlangsungan hidup manusia sehingga jika terjadi kerusakan lingkungan, kehidupan manusia pun terganggu. Adanya pandemi COVID-19 membuat jumlah sampah plastik semakin meningkat, dilihat dari peningkatan sampah plastik yang terdiri dari alat pelindung diri yang digunakan tenaga kesehatan, masker medis, dan limbah kesehatan lainnya. Selain itu, pandemi COVID-19 membuat masyarakat harus berdiam diri di rumah sehingga segala aktivitas dikerjakan dari rumah, termasuk belanja online yang menghasilkan sampah plastik, seperti bubble wrap dan kantong belanja. Berdasarkan hal tersebut, investor dapat berkontribusi untuk mengatasi masalah lingkungan dengan cara berinvestasi di perusahaan-perusahaan yang peduli terhadap lingkungan. Pasar modal Indonesia telah mempersiapkan wadah bagi investor untuk mendukung kesejahteraan lingkungan, yaitu dengan membentuk indeks-indeks saham yang tidak hanya fokus pada profit (keuntungan), tetapi juga fokus pada aspek people dan planet seperti Indeks IDX ESG Leaders. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perusahaan-perusahaan apa saja yang memperhatikan lingkungan berdasarkan kriteria yang ditetapkan dalam Indeks IDX ESG Leaders dan dalam kondisi pandemi mampu memberikan nilai expected return yang melampaui return aktiva bebas risiko, melampaui pasar, serta juga memberikan expected return positif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Indeks Treynor. Penelitian ini menggunakan data periode 14 Desember 2020 – 15 Maret 2022. Pada periode ini, Indonesia masih dalam status pandemi COVID-19, dimana situasi pandemi COVID-19 mempengaruhi pasar modal Indonesia dan menambah pencemaran lingkungan. Selama periode tersebut, Indeks IDX ESG Leaders mengalami tiga kali evaluasi berkala. Setelah melalui tiga kali evaluasi mayor, terdapat 23 perusahaan yang senantiasa tercatat dalam Indeks IDX ESG Leaders. Hasil penelitian diperoleh bahwa dari 23 perusahaan tersebut, 14 saham menghasilkan expected return positif dan 9 saham menghasilkan expected return negatif. Dari 23 perusahaan, sebanyak 17 perusahaan memiliki risiko sistematis lebih besar dari 1 (satu) dan sebanyak 6 (enam) perusahaan memiliki risiko sistematis lebih kecil dari 1 (satu). Setelah dibandingkan dengan pasar, diketahui bahwa sebanyak 9 saham berada di bawah security market line yang artinya tidak mampu mengalahkan pasar, yaitu WOOD, TOWR, MAPI, RALS, JSMR, DMAS, ACES, HMSP, dan UNVR. Dengan demikian, terdapat 14 saham yang mampu mengalahkan pasar. Dari 14 saham yang mampu mengalahkan pasar pada periode 14 Desember 2020 – 15 Maret 2022 tersebut, terdapat 10 saham yang menghasilkan expected return positif yaitu AKR Corporindo Tbk. (AKRA), Bank Central Asia Tbk. (BBCA), Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN), Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), Ciputra Development Tbk. (CTRA), Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA), XL Axiata Tbk. (EXCL), Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG), dan Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM). |
en_US |