Abstract:
Perkembangan teknologi saat ini merubah kebiasaan masyarakat dimana dengan kemajuan teknologi membuat segala kegiatan berjalan dengan cepat, khususnya adalah bertransaksi online. e-wallet merupakan sebuah aplikasi yang menjadi alat paling sering digunakan oleh masyarakat Indonesia. Salah satu aplikasi e-wallet yang ada di Indonesia adalah Sakuku. E-Wallet Sakuku adalah aplikasi dompet digital yang diluncurkan pada tahun 2014, walaupun sudah lama berjalan namun Sakuku menempati posisi tiga terbawah dari urutan aplikasi dompet digital. Penulis menduga rendahnya tingkat pemakaian aplikasi Sakuku diakibatkan oleh pelayanan yang diberikan oleh Sakuku belum baik. Maka dari itu, penulis bertujuan untuk menganalisis pengaruh e-service quality terhadap niat pakai ulang aplikasi Sakuku. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh e-service quality terhadap niat pakai ulang aplikasi Sakuku. Selain itu juga tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui apakah e-service quality memiliki pengaruh positif terhadap niat pakai ulang aplikasi Sakuku. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan applied research dengan tujuan untuk memecahkan masalah yang ada pada aplikasi Sakuku. Penelitian ini juga menggunakan metode deskriptif dan eksplanatory research. Berdasarkan dimensi waktunya penelitian ini menggunakan cross-sectional. Metode sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah judgement sampling dengan kriteria yang digunakan adalah orang yang pernah menggunakan aplikasi Sakuku. Jumlah sample dalam penelitian ini sebanyak 100 responden yang kemudian dianalisis menggunakan deskriptif, dan Analisa regresi linear berganda. Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan dari keempat dimensi yang ada pada E-Service Quality yang memiliki pengaruh secara positif dan signifikan terhadap niat pakai ulang adalah variabel X1 (efficiency) dan variabel X3 (system availability). Sementara itu untuk variabel X2(fulfillment) dan variabel X4 (privacy) tidak memiliki pengaruh yang terlalu signifikan terhadap niat pakai ulang. Besaran pengaruh terhadap niat pakai ulang adalah sebesar 65,1 % dan untuk 34,9 persen nya tidak dijelaskan dalam penelitian ini.