Penggunaan e-commerce dalam rangka kerbertahanan bisnis di masa pandemi : kasus pada Toko Sepatu Sembilan Satu di Majalaya

Abstract

Di masa Pandemic Covid-19 rata-rata penjualan UMKM menurun 63,9%. Salah satu faktor penyebabnya UMKM belum menyesuaikan dengan perilaku konsumen yang berubah. Pemanfaatan e-commerce ditawarkan menjadi solusi untuk menghadapi penurunan penjualan yang terjadi. Toko Sepatu Sembilan Satu merupakan salah satu UMKM yang bergerak pada usaha fashion seperti pakaian dan sepatu. Selama masa pandemic Covid-19 Toko Sembilan Satu mengalami penurunan pendapatan yang cukup signifikan. Untuk mengatasi hal tersebut Toko Sepatu Sembilan Satu mulai melakukan e-commerce pada tahun 2021. Penggunaan analisis SWOT membantu Toko Sembilan Satu untuk merumuskan strategi penggunaan e-commerce agar tepat dan terarah. Penelitian ini dilakukan melalui wawancara, observasi dan pengumpulan laporan perusahaan. Pengisian SWOT dilakukan bersama pemilik dan pekerja. Strategi diputuskan oleh pemilik. Penjualan offline Toko Sembilan Satu pada tahun 2020 mengalami penurunan sebesar 65% dibandingkan tahun 2019 yang disebabkan adanya pandemic Covid-19. Penerapan e-commerce pada tahun 2021 berhasil menahan penurunan penjualan dari 58% menjadi 27% jika dibandingkan dengan tahun 2020. Kontribusi penjualan online terus meningkat pada tahun 2022 dilihat dari rata-rata penjualan per bulan yang meningkat sebesar 22%. Jumlah karyawan sebanyak 8 orang tetap dipertahankan dan diberi tugas tambahan untuk melayani konsumen yang online.. Dengan demikian, penggunaan e-commerce di toko Sembilan Satu dapat menjadi langkah untuk bertahan. Hal ini didukung dengan menerapkan beberapa strategi seperti membuat SOP untuk e-commerce serta mau beradaptasi terhadap perubahan permintaan dan preferensi pelanggan mengenai produk. Pelatihan karyawan berkaitan dengan penggunaan e-commerce menjadi upaya yang relevan dalam rangka kebertahanan usaha.