Abstract:
Lereng bukit Putri Cempo di Gresik didominasi oleh material tanah tufa berpasir dengan sementasi yang lemah. Pada bulan November tahun 2018, terjadi longsoran ketiga yang mengganggu akses jalan di sekitar wilayah tersebut. Penyebab utama dari kelongsoran yang terjadi dikarenakan adanya galian tambang batu kapur pada bagian hilir lereng. Terdapat 2 longsoran yang terindikasi terjadi pada bagian lereng tersebut. Longsoran pertama merupakan longsoran awal yang telah terjadi pada jalan Awikoen Tirta. Sedangkan longsoran kedua diperkirakan sebagai longsoran progresif yang ditandai dengan munculnya retakan pada jalan Paving Block yang berdekatan dengan makam Putri Cempo. Analisis dilakukan dengan Program Midas GTS NX untuk menganalisis balik kedua bidang gelincir longsoran. Proses analisis balik akan menghasilkan Faktor Keamanan (FK) mendekati 1.00 (tanda terjadinya longsoran) dengan nilai sudut geser dalam residual (Φr’) tertentu pada 2 kondisi bidang gelincir. Perkuatan lereng akan didesain berdasarkan nilai Φr’ pada bidang gelincir longsoran progresif. SNI 8460:2017 mengrekomendasikan nilai Faktor Keamanan setelah proses perkuatan lereng adalah lebih besar dari 1.5. Hasil dari penelitian yang memanfaatkan metode pemotongan lereng dan angkur tanah sebagai perkuatan tanah menunjukkan nilai FK = 1.78 sehingga metode stabilisasi lereng telah sesuai.