Abstract:
Industri konstruksi di Indonesia merupakan salah satu sektor industri berpengaruh yang sedang berkembang secara masif. Hal tersebut berdampak pada dibutuhkannya sejumlah tenaga ahli konstruksi yang berkompeten untuk mengusung pembangunan di negeri ini. Selain hard skill, salah satu dari kompetensi yang seharusnya dimiliki oleh para tenaga ahli konstruksi adalah soft skill. Soft skill merupakan kemampuan intrapersonal non-teknis yang dipengaruhi oleh lingkungan hidup seseorang. Sebagai penghasil lulusan, sebuah perguruan tinggi mempunyai andil besar dalam melatih soft skill para calon lulusan yang akan masuk ke dunia konstruksi profesional. Skripsi ini ditulis dengan tujuan untuk mengetahui kebutuhan soft skill dari industri konstruksi profesional, secara spesifik dari bidang profesi kontraktor dan konsultan perencana. Kemudian, kurikulum eksisting di dalam teknik sipil Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) akan diidentifikasi untuk mengetahui keadaan dan capaian pembelajaran soft skillnya. Setelah diketahui kebutuhan soft skill dari industri konstruksi profesional, maka dapat ditentukan program implementasi soft skill yang tepat untuk kurikulum teknik sipil UNPAR. Data yang digunakan untuk menganalisis hasil penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer didapat melalui pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif. Data sekunder didapat melalui studi pustaka. Metode kuantitatif dilakukan melalui pembuatan kuesioner berbasis Skala Likert. Metode kualitatif dilakukan melalui proses wawancara. Informasi yang didapat dari kedua metode pengumpulan data ini akan dirangkum dan dianalisis hingga didapat hasil berupa program implementasi soft skill. Pembahasan dari data yang telah dikumpulkan dilakukan melalui dua metode. Pengumpulan data kuesioner dianalisis menggunakan Relative Important Index (RII), dan pengumpulan data wawancara dianalisis menggunakan metode koding dua siklus. Kebutuhan soft skill dari industri konstruksi yang meliputi kerjasama, kepemimpinan, berpikir praktis, dan kreativitas. Terdapat beberapa rekomendasi pendekatan yang diberikan untuk meningkatkan program eksisting.