Abstract:
Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, kebutuhan juga semakin meningkat salah satunya adalah kebutuhan lahan atau ruang. Lahan yang terbatas mengakibatkan diperlukannya pemanfaatan lahan yang optimal demi memenuhi kebutuhan masyarakat atas penggunaan lahan. Pemanfaatan lahan ketika penggunaan lahan secara horizontal atau di permukaan sudah semakin menipis pemanfaatan lahan secara vertikal pun dilakukan baik dengan gedung pencakar langit, basement, ataupun terowongan bawah tanah untuk mengoptimalkan penggunaan lahan. Terowongan merupakan salah satu prasarana transportasi yang pada umumnya terletak dibawah tanah sama halnya dengan basement yang merupakan konstruksi gedung yang dibangun dibawah tanah untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan yang ada, namun pada kenyataanya selama proses pengerjaanya jika kedua konstruksi tersebut saling berdekatan kedua konstruksi tersebut dapat saling memengaruhi satu sama lain. Pada penelitian ini, peneliti ingin mengetahui karakteristik dari dinding diafragma pada galian dalam. Analisa akan dilakukan dengan metode elemen hingga dibantu dengan program komputer PLAXIS 2D. Dari hasil analisis, dapat diketahui bahwa pada jarak horizontal antara dinding diafragma dengan terowongan sebesar 6 m hingga 30 m dan kedalaman galian dalam dari 5 m hingga 20 m tidak memenuhi syarat batas izin berdasarkan batasan defleksi dinding terowongan menurut MOHURD yang tidak boleh melebihi 20 mm. Karakteristik galian dalam yang semakin dekat dengan pekerjaan terowongan maka nilai defleksi yang ditimbulkan pada dinding diafragma relatif membesar.