Perancangan Green Concrete Scoring System untuk bangunan gedung di Indonesia

Show simple item record

dc.contributor.advisor Wimala, Mia
dc.contributor.author Chandra, Regina
dc.date.accessioned 2023-07-05T07:09:45Z
dc.date.available 2023-07-05T07:09:45Z
dc.date.issued 2021
dc.identifier.other skp41876
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/15422
dc.description 6599 - FTS en_US
dc.description.abstract Beton merupakan material yang paling banyak digunakan di dunia konstruksi karena memiliki sejumlah keunggulan. Akan tetapi, pemakaian beton juga dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Oleh karena itu, penggunaan beton perlu dikelola sebaik mungkin agar dapat mengurangi dampak negatif tersebut. Hal ini dapat dilakukan salah satunya dengan meninjau sistem konstruksi beton yang mempertimbangkan faktor green construction, kemudian menghasilkan suatu sistem penilaian yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja dari sistem konstruksi tersebut. Penelitian ini dimulai dengan studi literatur mendalam dan diikuti dengan pengumpulan data terkait green construction dan sistem konstruksi beton. Metode wawancara terstruktur dilakukan kepada beberapa produsen beton pracetak dan kontraktor green construction untuk mengetahui lebih dalam mengenai sistem konstruksi beton konvensional dan beton pracetak. Selanjutnya Analytical Hierarchy Process (AHP) digunakan untuk mengetahui bobot dari kedua sistem tersebut terhadap faktor penentu green construction dari konstruksi gedung yang pada umumnya meliputi minimalisasi limbah konstruksi (25,65%), kualitas hasil pekerjaan beton yang tinggi (24,11%), keselamatan, kenyamanan dan kesehatan kerja yang baik (23,07%), efisiensi penggunaan sumber daya (12,8%), efisiensi waktu konstruksi (7,88%), perencanaan site layout yang efisien (3,44%), serta mengutamakan kemampuan sumber daya lokal (3,06%). Sistem konstruksi beton pracetak lebih unggul dari sistem konstruksi beton konvensional pada enam dari tujuh faktor tersebut. Alhasil, dua indeks kinerja sistem konstruksi terhadap green construction diperoleh, yaitu 0,14 untuk sistem konstruksi beton konvensional, dan 0,86 untuk sistem konstruksi beton pracetak. Indeks tersebut kemudian akan digunakan sebagai faktor pengali dari suatu sistem konstruksi yang mempertimbangkan faktor penentu green construction pada green concrete scoring system. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject green construction en_US
dc.subject sistem konstruksi en_US
dc.subject beton konvensional en_US
dc.subject beton pracetak en_US
dc.subject analytical hierarchy proces en_US
dc.title Perancangan Green Concrete Scoring System untuk bangunan gedung di Indonesia en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2017410037
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0412017609
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0412038303
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI610#Teknik Sipil


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account