Studi pemetaan bising terhadap tingkat standar audial pada ruang kumpul luar kampus UNPAR

Abstract

Mahasiswa memiliki kegiatan yang bermacam selain kegiatan belajar mengajar di kelas, contohnya seperti kegiatan ekstrakurikuler atau UKM, himpunan, dan lainnya. Umumnya kegiatan tersebut dilakukan di ruang luar kampus, seperti pada antara ruang atau selasar, teras, koridor, ataupun ruang terbuka yang luas. Kenyamanan audial di ruang luar kampus terkadang tidak sampai standar batas kebisingan untuk melakukan kegiatannya. Untuk mendapat tingkat kenyamanan secara audial, perlu dilakukan pengendalian bising melalui desain penataan tapak, terutama dalam desain bentuk dan tata letak dari bangunan dan vegetatif, serta perbedaan elevasi. Penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif namun masih dilengkapi dengan pendekatan kualitatif mengenai persepsi suara yang tercipta dalam ruangan dan mendeskripsikan keadaan ruang luar titik kumpul kampus UNPAR. Data ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu pengukuran nois setiap titik ukur, elemen fisik dan persepsi mengenai suara yang membuat ruangan. Penelitian ini difokuskan untuk mengidentifikasi dan membandingkan tingkat kebisingan yang ada pada ruang kumpul UNPAR yang dihubungkan dengan material ruang lingkupnya. Penelitian ini akan menguji tingkat kenyamanan kebisingan pada ruang kumpul mahasiswa ruang luar baik secara fisik dan audial dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif melalui teknik perolehan data observasi langsung dan analisis fenomena yang terjadi. Kedelapan titik ukur ini merupakan area-area tempat kumpul sehingga sering dipakai oleh mahasiswa untuk kegiatan kampus maupun luar akademik. Beberapa titik ini kebanyakan masih memiliki baku mutu yang melebihi ambang baku mutu menurut peraturan kementrian lingkungan hidup no. 48 tahun 1996 yang hanya diperbolehkan sebesar 55 dB. Sehingga beberapa titik tersebut dapat lebih dioptimalkan dalam hal akustik dengan keunikan ruang kumpul kampus di Ciumbuleuit ini yaitu elevasi, dimensi dan ruang terbuka.