Pengaruh pencahayaan alami dalam pembentukan suasana sakral pada perayaan ekaristi di Gedung Baru Gereja Santa Perawan Maria Ratu Jakarta

Show simple item record

dc.contributor.advisor Mandala, Ariani
dc.contributor.author Jason, Fransiskus
dc.date.accessioned 2023-06-08T08:04:43Z
dc.date.available 2023-06-08T08:04:43Z
dc.date.issued 2022
dc.identifier.other skp42694
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/15194
dc.description 6443 - FTA en_US
dc.description.abstract Suasana sakral pada Gereja Katolik merupakan hal yang sangat penting bagi umat gereja. Menurut Paus Benediktus XVI, sakralitas pada Gereja Katolik semakin lama semakin hilang akibat tidak lagi didesain mengikuti ajaran liturgi yang benar. Penggunaan simbol-simbol pada Gereja Katolik dapat meningkatkan kesakralan yang dirasakan umat. Simbol tersebut seperti salib, lilin, patung, hingga cahaya. Cahaya dalam agama Katolik bisa diibaratkan sebagai sesuatu yang sakral oleh karena banyak sekali ayat alkitab yang merepresentasikan Tuhan dengan cahaya. Pada desain arsitektur, cahaya merupakan elemen yang penting untuk menunjang berjalannya aktivitas pada suatu bangunan tetapi, pada arsitektur Gereja, cahaya dapat dimanfaatkan lebih dari itu. Cahaya dapat membentuk suasana sakral yang dirasakan umat jika diatur dengan benar. Penggunaan cahaya sebagai pembentuk suasana sakral pada Gereja Katolik sudah ada sejak dahulu. Permainan kontras, dramatisasi cahaya, keseimbangan cahaya serta pengarahan menggunakan cahaya dapat membentuk suasana yang mendukung. Penerapan ini sudah dilakukan pada banyak gereja Katolik salah satunya merupakan Gereja Santa Perawan Maria Ratu Jakarta. Gereja ini memanfaatkan cahaya sebagai sumber utama penerangan yang akan berfungsi untuk menunjang kegiatan serta pembentukan suasana. Setiap teknik pemasukan cahaya akan menghasilkan perasaan yang berbeda-beda bagi para umatnya sehingga perlulah diteliti akan dampak dari teknik pencahayaan tersebut terhadap suasana yang dirasakan umat Gereja Santa Perawan Maria Ratu pada saat perayaan ekaristi. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mencari tahu dampak dari teknik pencahayaan alami yang dipakai pada Gereja Santa Perawan Maria Ratu terhadap suasana sakral yang dirasakan umat pada saat perayaan ekaristi berlangsung. Pengumpulan data akan dilakukan dengan cara survey dan observasi lapangan, simulasi, penyebaran kuesioner serta studi literatur. Data yang dikumpulkan kemudian akan dianalisis berdasarkan pengaruhnya dalam pembentukan kontras, dramatisasi cahaya, keseimbangan cahaya serta hirarki dan orientasi pada suasana yang dirasakan para umat. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang akan didukung oleh data kuantitatif dengan cara mendeskripsikan pengaruh pencahayaan alami terhadap suasana sakral yang dirasakan umat pada saat perayaan ekaristi di Gereja Santa Perawan Maria Ratu. Berdasarkan analisis tersebut, kemudian akan ditarik kesimpulan. Diperoleh kesimpulan bahwa teknik pencahayaan alami yang dipakai di Gereja Santa Perawan Maria Ratu dapat meningkatkan suasana sakral yang dirasakan umat pada saat perayaan ekaristi. Peningkatan suasana sakral tersebut terbentuk dari beberapa cara seperti pembentukan kontras, dramatisasi cahaya, keseimbangan cahaya serta hirarki dan orientasi. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject Gereja Santa Perawan Maria Ratu en_US
dc.subject sakralitas en_US
dc.subject teknik pencahayaan alami en_US
dc.title Pengaruh pencahayaan alami dalam pembentukan suasana sakral pada perayaan ekaristi di Gedung Baru Gereja Santa Perawan Maria Ratu Jakarta en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2017420146
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0431038302
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI611#Arsitektur


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account