dc.description.abstract |
Jakarta merupakan kota yang berkembang pesat dalam hal populasi dan tingkat penggunaan
kendaraan bermotor. Dengan adanya fenomena ini pemerintah DKI Jakarta dan PT MRT Jakarta
merencanakan pembangunan tahap 1 MRT Jakarta pada beberapa lokasi di Jakarta, salah satunya kawasan
Blok M. Adanya perencanaan MRT ini didukung juga dengan perencanaan transit oriented development
(TOD) atau kawasan berorientasi transit. Perencanaan TOD menurut pedoman dari Institiute for
Transportation Development Policy, TOD Standard 3.0 dan Pergub DKI Jakarta yang telah disebutkan
harus didukung oleh pengadaan ruang pejalan kaki yang memadai. Observasi awal pencocokan rute-rute
pejalan kaki dari dan menuju Stasiun MRT Blok M BCA dalam kawasan TOD Blok M menunjukkan
ketidakseragaman pemenuhan sasaran kelengkapan fisik-spasial ruang pejalan kaki dimana seharusnya
sebuah kawasan TOD memenuhi kriteria-kriteria tersebut yang merupakan dasar dari keberhasilan konsep
TOD. Hal ini menunjukkan bahwa ada kekurangan terkait dengan kelengkapan ruang pejalan kaki di
kawasan TOD Blok M yang perlu dipelajari lebih lanjut.
Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif dengan keperluan foto, pengamatan,
penggambaran denah, pemetaan dan narasi untuk menjelaskan dan memahami kondisi dan kualitas ruangruang
pejalan kaki di kawasan TOD Blok M. Data yang dikumpulkan dicocokkan dengan standar-standar
dan pedoman perancangan fasilitas pejalan kaki. Standar yang digunakan adalah standar dari ITDP dan
Kementerian PUPR tentang pedoman teknis dan panduan perancangan ruang pejalan kaki, terutama yang
dapat mendukung kegiatan berjalan kaki atau mendukung walkability. Sampel yang diambil untuk diteliti
adalah ruang pejalan kaki yang terhubung dengan akses keluar dan masuk stasiun MRT Blok M dalam
radius 350 meter dari stasiun tersebut sebagai pusat dari kawasan TOD. Penelitian dan pengumpulan data
dari lapangan dilakukan pada bulan September hingga Desember 2021.
Peneltian ini menghasilkan beberapa temuan, diantaranya terdapat banyak kelengkapan fasilitas
pejalan kaki yang disyaratkan ada masih belum sesuai dengan standar dan banyak ditemukan ketidakadaan
fasilitas pendukung kegiatan berjalan kaki yang disyaratkan ada. Selain dari itu, walkability didukung oleh
dua hal, kelengkapan dari ruang pejalan kaki dan rancangan kawasan dan bangunan eksisting. Pada
kawasan TOD Blok M, jalan-jalan yang memenuhi persyaratan kelengkapan ruang pejalan kaki tidak
didukung oleh rancangan bangunan eksisting yang ramah pedestrian dan pada jalan dimana ruang pejalan
kaki didukung bangunan yang ramah pedestrian tidak dilengkapi ruang pejalan kaki yang memadai. Secara
keseluruhan, sampel-sampel ruang pejalan kaki di kawasan TOD Blok M pada waktu penulisan penelitian
ini masih belum memenuhi sebagian besar syarat kelengkapan dan standar perencanaan ruang pejalan kaki
yang baik dari segi walkability. |
en_US |