dc.description.abstract |
Kegiatan pembelajaran berbagai jenjang mulai dari PAUD sampai perkuliahan seyogianya
dilakukan secara tatap muka pada kelas-kelas yang berada pada lingkungan yang terkontrol baik di
dalam kelas, maupun di luar kelas. Namun, adanya pandemi COVID-19 menyebabkan pelajar dari
berbagai usia harus melakukan pembelajaran daring dari rumah dengan alat, ruang, dan kondisi yang
berbeda-beda. Aktivitas belajar yang seharusnya dilakukan di sekolah maupun kampus yang
merupakan lingkungan terkontrol, memberikan efek yang berbeda bila dilakukan di rumah, di mana
terdapat banyak individu lain yang melakukan berbagai aktivitas di rumah, juga dengan kondisi
lingkungan sekitar rumah yang berbeda-beda. Berbagai aktivitas yang dilakukan individu lain di
dalam rumah, maupun di luar rumah menimbulkan banyak suara yang dapat menjadi bising dan
mengganggu proses pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja
faktor dari segi audial dan bising dalam konteks arsitektur yang mempengaruhi persepsi para pelajar
selama menjalankan kelas secara daring di rumah.
Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan dengan metode observasi dan wawancara.
Metode ini dilakukan di rumah masing-masing responden dengan cara observasi oleh responden,
dan wawancara oleh peneliti kepada responden terhadap observasi yang telah dilakukan dan
pengalaman terutama terkait audial selama berkuliah offline dan online. Data wawancara yang
didapatkan kemudian dianalisis dengan metode analisis deskriptif kualitatif dan analisis distribusi.
Sampel dan populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa/i UNPAR Jurusan Arsitektur yang
mengalami pembelajaran offline dan online dengan perbandingan waktu yang tidak berbeda jauh
(kurang lebih 2 tahun offline 2 tahun online), yaitu angkatan 2017.
Dari penelitian yang telah dilakukan, ditemukan bahwa sumber bising yang dianggap
mengganggu oleh responden adalah hujan (sumber bising eksternal) dan bunyi yang dihasilkan dari
aktivitas penghuni di rumah (sumber bising internal). Selain itu, gawai milik dosen juga dirasa
menjadi faktor kurang nyamannya pembelajaran daring. Pengaruh bising yang utama dirasakan oleh
responden adalah hilangnya fokus pada saat kelas, karena tiba-tiba ada banyak stimulus yang
diterima oleh indera pendengaran, yang menyebabkan proses pemikiran responden terpecah. Upaya
yang dapat dilakukan untuk menanggulangi bising-bising tersebut adalah penggunaan earphone dan
menutup pintu ruang belajar. Upaya lebih permanen dapat dilakukan dengan pemasangan sealant
pada pintu dan jendela kamar, maupun penggantian kusen jendela menjadi kusen aluminium yang
lebih kedap suara. |
en_US |