Abstract:
Istilah loft pada awalnya dikenal sebagai hunian yang berasal dari tempat industri
berupa bangunan-bangunan industri dan gudang-gudang yang telah dikonversi menjadi tempat
tinggal. Hunian berupa loft kemudian banyak digunakan oleh masyarakat sebagai tempat
tinggal sekaligus sebagai tempat bekerja. Tren fungsi campuran berupa hunian dan tempat
kerja pada loft dinilai dapat menyelesaikan masalah kebutuhan tempat kerja dan tempat tinggal
di kota yang semakin mahal dan semakin berkurang. Di Indonesia, konsep loft dengan fungsi
campuran berupa hunian dan tempat kerja mulai banyak diterapkan oleh para pengembang
pada bangunan apartemen. Apartemen dengan konsep loft fungsi campuran memiliki nama
pemasaran yang sering disebut dengan Small Office Home Office (SOHO). Dalam penelitian
ini, Apartemen SOHO Pancoran dipilih menjadi objek studi sebagai apartemen yang memiliki
tipe unit loft dengan fungsi campuran berupa hunian dan kantor.
Pencampuran fungsi hunian dan kantor pada unit hunian tipe loft membuat penghuni
lebih fleksibel dan efisien dalam mengatur tenaga, waktu, dan biaya yang dikeluarkan. Namun,
adanya fungsi campuran dalam satu unit hunian dapat memengaruhi kenyamanan ruang gerak
bagi penghuni di dalamnya. Dengan demikian, penataan ruang dalam unit hunian tipe loft
dengan fungsi campuran harus dirancang dengan baik agar dapat mewadahi kebutuhan masingmasing
fungsi namun tetap memerhatikan kenyamanan ruang gerak penghuninya. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui penataan ruang dalam unit hunian tipe loft dengan fungsi
campuran serta memahami kenyamanan ruang gerak penghuni di dalam unit hunian tipe loft
dengan fungsi campuran. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian
kualitatif dengan penjelasan secara deskriptif yang didukung oleh skala likert agar didapatkan
hasil penelitian yang lebih mendalam.
