Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh peran ganda
perempuan terhadap kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) perempuan di Indonesia
dalam masa pemberlakuan bekerja dari rumah berdasarkan persepsi diri pegawai.
Analisis tersebut ditinjau dengan tiga konsep yaitu Peran Ganda Perempuan oleh
Suryadi (2004), Kinerja Pegawai oleh Kuswandi (2004), Sedarmayanti (2007), &
Veithzal (2005), dan Penilaian Diri oleh Suwandi (2010) dan Bound (1995).
Dimensi kinerja pegawai yang digunakan yakni dimensi kualitas kerja, dimensi
kuantitas kerja, dimensi ketepatan waktu, dimensi hubungan antar pegawai, dan
dimensi kemandirian, dan dimensi peran ganda perempuan yang dihasilkan adalah
dimensi marriage life dan dimensi motherhood.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei online
kualitatif. Data yang dikumpulkan berupa data-data pengaruh peran ganda
perempuan terhadap kinerja ASN perempuan di Indonesia dalam masa
pemberlakuan bekerja dari rumah berdasarkan persepsi diri pegawai. Tipe
penelitian pada penelitian ini yakni penelitian deskriptif. Adapun metode
pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini yakni menyebarkan survei
online kualitatif yang dibuat dengan menggunakan fasilitas Google Form dan
disebarkan kepada ASN perempuan di Indonesia yang sudah menikah dan memiliki
anak. Data yang dikumpulkan berupa pengaruh peran ganda perempuan terhadap
kinerja ASN perempuan di Indonesia dalam masa pemberlakuan bekerja dari rumah
berdasarkan persepsi diri pegawai.Pada setiap perubahan dimensi kinerja,
dijelaskan juga bagaimana peran ganda perempuan menjelaskan perubahan kinerja
tersebut.
Dari survei ini diperoleh hasil bahwa berdasarkan penilaian diri ASN
perempuan di Indonesia, peran ganda yang melekat pada ASN perempuan
mempengaruhi kinerja ASN perempuan dalam masa pemberlakuan bekerja dari
rumah dan meliputi seluruh dimensi kinerja yang ada pada penelitian ini. Beratnya
beban peran ganda perempuan disebabkan karena ASN perempuan mengemban
tugas rumah tangga yang lebih berat dibandingkan suami. Namun beban peran
ganda perempuan yang berat dapat disiasati dengan dukungan dari support system
sehingga ASN perempuan tetap dapat menghasilkan kinerja yang baik. Penelitian
ini dapat dilanjutkan dengan studi kuantitatif yang dapat menunjukkan besaran
pengaruh peran ganda perempuan terhadap kinerja pegawai perempuan dalam masa
pemberlakuan bekerja dari rumah dengan pengukuran-pengukuran yang bersifat
kuantifikasi.