Abstract:
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, berbagai
kegiatan politik internasional pun berubah. Praktik diplomasi yang sebelumnya
tatap muka, kini dapat dilakukan di internet. Diplomasi yang dilakukan pada
platform digital oleh aktor negara diketahui sebagai “diplomasi digital”. Penelitian
ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis upaya diplomasi digital
India yang dilakukan melalui platform media sosial Twitter pada masa
pemerintahan Narendra Modi sejak tahun 2014 sampai dengan 2020. Sejak tahun
2014, Perdana Menteri Narendra Modi meningkatkan penggunaan media sosial
Twitter dalam aktivitasnya terlebih dengan visi dan programnya yang disebut
sebagai “The Digital India”. Berdasarkan hal tersebut, maka rumusan dari
penelitian ini adalah: “Apa upaya-upaya Twiplomacy India pada masa
administrasi Narendra Modi dalam Mewujudkan Visi “The Digital India”
(2014-2020)?” Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penulis menggunakan teori
soft power oleh Joseph Nye dan konsep diplomatic engagement oleh Corneliu Bjola
dan Lu Jiang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menekankan pada
studi deskriptif dengan menggunakan studi dokumentasi terhadap data-data
sekunder yang berupa buku, artikel jurnal, artikel media massa, websites, serta juga
observasi terhadap Twitter dari para aktor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
upaya Twiplomacy yang dilakukan oleh India pada masa pemerintahan Narendra
Modi adalah melakukan pendekatan yang lebih persuasif dalam berinteraksi dengan
audiens Twitter, mendiseminasikan informasi yang mudah dipahami dan menarik,
membentuk ruang interaksi yang nyaman antara pemerintah dengan masyarakat.
Dari hasil analisis ditemukan bahwa beberapa poin dari visi “The Digital India”
berhasil dicapai melalui Modi.