Kebijakan ekonomi luar negeri India yang proteksionis di bawah Pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi periode 2014-2018

Show simple item record

dc.contributor.advisor Yazid, Sylvia
dc.contributor.author Winona, Natasha
dc.date.accessioned 2023-05-10T01:54:27Z
dc.date.available 2023-05-10T01:54:27Z
dc.date.issued 2022
dc.identifier.other skp42997
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/15046
dc.description 10073 - FISIP en_US
dc.description.abstract India telah menganut sistem proteksionisme sejak awal negara tersebut meraih kemerdekaannya dengan memfokuskan ekonomi kepada industri-industri dalam negeri serta mengurangi masuknya produk-produk impor ke dalam pasar domestik. Namun, hal ini berubah ketika pada tahun 1991 India melakukan liberalisasi ekonomi sebagai bentuk timbal balik dari pinjaman yang diajukan pada International Monetary Fund (IMF) karena pada saat itu India terjerat dalam hutang yang besar. Seiring dengan berjalannya liberalisasi yang dinamakan sebagai reformasi 1991, India banyak mengalami peningkatan dalam perekonomian, hal ini ditandai dengan peningkatan GDP per kapita yang tidak pernah India alami sebelumnya. Namun, banyak perubahan terjadi ketika Perdana Menteri Narendra Modi terpilih mewakili partainya, yakni Bharatiya Janata Party (BJP) dalam pemilihan umum tahun 2014. Naiknya Modi ke kursi pemerintahan membawa serangkaian kebijakan-kebijakan baru yang justru membawa India untuk kembali masuk ke dalam sistem ekonomi yang proteksionisme. Atas dasar tersebut, penelitian ini mencoba untuk menjawab pertayaan, “Mengapa India menerapkan kebijakan luar negeri yang proteksionis dalam bidang ekonomi di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Narendra Modi pada tahun 2014 hingga 2018?”. Penulis menggunakan kerangka pemikiran milik Michael Brecher, yakni foreign policy analysis theoretical integration yang menyatakan adanya faktorfaktor dalam lingkup operasional dan psikologis yang memengaruhi seluruh proses perumusan kebijakan. Analisis menghasilkan bahwa dalam lingkup operasional, tindakan proteksionis Modi dipengaruhi oleh adanya kegagalan-kegagalan selama masa reformasi 1991 yang menurunkan tingkat kesejahteraan masyarakat India dan adanya hubungan rivalitas antara India dengan Tiongkok. Dari faktor psikologis terdapat faktor-faktor lain yang melihat bagaimana Modi sebagai individu yang menjunjung nasionalisme dan juga BJP sebagai partai yang menerapkan integral humanism yang menentang adanya kapitalisme dan komunisme. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik - UNPAR en_US
dc.subject proteksionisme en_US
dc.subject India en_US
dc.subject Narendra Modi en_US
dc.subject kebijakan luar negeri en_US
dc.subject kebijakan ekonomi en_US
dc.title Kebijakan ekonomi luar negeri India yang proteksionis di bawah Pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi periode 2014-2018 en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM6091801169
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0419017601
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI609#Ilmu Hubungan Internasional


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account