Abstract:
Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, Turki telah menampung lebih dari 3,5
juta pengungsi asal Suriah dan bertransformasi menjadi negara penerima pengungsi
baru. Dorongan untuk mengintegrasikan para pengungsi ini meningkat seiring dengan
terjadinya fenomena protracted refugee situation (PRS) karena para pengungsi tidak
dapat kembali ke negara asal maupun ingin bermukim kembali di negara ketiga.
Selain itu, muncul permasalahan seperti kurang efektifnya kebijakan migrasi Turki
dan terjadinya diskriminasi sosial maupun kekerasan yang dihadapi oleh para
pengungsi. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan mengenai
"Bagaimana terjadinya proses integrasi pada pengungsi Suriah di Turki pada tahun
2015-2019?". Dalam menjawab pertanyaan tersebut, penelitian ini menggunakan
konsep Integration Framework dari Ager dan Strang untuk menjelaskan pemenuhan
bidang-bidang integrasi seperti ketenagakerjaan, tempat tinggal, pendidikan, hak
kesetaraan, koneksi sosial, pemahaman bahasa dan budaya lokal, serta keamanan dan
stabilitas sosial yang dapat diakses dan dapat mendorong terjadinya proses integrasi
pengungsi Suriah. Bidang-bidang tersebut dipenuhi dan difasilitasi oleh berbagai
aktor seperti Pemerintah Turki, OI, dan NGO sesuai dengan Konvensi Pengungsi
1951. Para aktor membentuk kerja sama kolaboratif yang dianalisis melalui Cobweb
Model dari John Burton. Model tersebut menjelaskan interaksi antar aktor melalui
program individu maupun kolaboratif serta kepentingan organisasi yang dapat
mendorong terjadinya proses integrasi yang lebih baik. Berdasarkan analisis
menggunakan integration framework, ditemukan bahwa proses integrasi pengungsi
Suriah telah berjalan pada utamanya dalam bidang ketenagakerjaan, pendidikan, dan
pemahaman budaya serta bahasa lokal. Namun, proses integrasi pada bidang lainnya
masih terhambat oleh barier seperti adanya stagnasi kebijakan, stigmatisasi, ancaman
refoulement, dan kekerasan lokal. Demikian pula dengan analisis menggunakan
cobweb model yang memperlihatkan bahwa Pemerintah Turki, OI, dan NGO masih
memprioritaskan tiga bidang integrasi di atas untuk mendorong resiliensi para
pengungsi Suriah, kemandirian ekonomi, dan interaksi sosial dengan masyarakat
Turki.