Strategi kebijakan Foreign Direct Investment dan dampaknya terhadap daya saing industri manufaktur : studi kasus Indonesia dan Vietnam 2015-2019

Show simple item record

dc.contributor.advisor Pakpahan, Aknolt Kristian
dc.contributor.author Aprilia, Bella
dc.date.accessioned 2023-05-08T02:46:25Z
dc.date.available 2023-05-08T02:46:25Z
dc.date.issued 2021
dc.identifier.other skp41176
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/15023
dc.description 9663 - FISIP en_US
dc.description.abstract Vietnam dan Indonesia sebagai negara berkembang telah menitikberatkan pada peran intervensi pemerintah dalam orientasi kebijakan ekonomi dan industrialisasi, salah satunya melalui strategi kebijakan foreign direct investment (FDI). Namun jika dibandingkan, Vietnam lebih memiliki pertumbuhan FDI yang signifikan dibandingkan Indonesia yang cenderung menurun dalam 5 tahun terakhir. Vietnam juga dinilai memiliki iklim investasi yang lebih baik dari Indonesia ditinjau dari peringkat ease of doing business yang lebih tinggi. Maka dari itu, penelitian ini ingin menganalisis lebih lanjut bagaimana perbandingan strategi kebijakan FDI dan pengaruhnya terhadap daya saing industri manufaktur antara Vietnam dan Indonesia pada periode 2015-2019, secara spesifik pula dalam performa sektor tekstil dan garmen maupun elektronik yang telah menjadi komoditas unggulan kedua negara. Peneliti menggunakan teori developmental state, foreign direct investment (FDI) dan global manufacturing competitiveness index (GMCI). Developmental state sebagai teori utama menunjukkan adanya karakteristik peran pemerintah yang kuat dalam perencanaan orientasi kebijakan pembangunan ekonomi dan industri di Vietnam dan Indonesia. Sementara, teori FDI yang berbasis pada 4 variabel penentu aliran FDI di suatu negara, yaitu variabel klasik, indeks manfaat aglomerasi, konsiderasi geopolitik, kebijakan dan risiko domestik turut menganalisis perbandingan keunggulan strategi kebijakan FDI antara kedua negara. Terakhir, melalui 5 faktor primer pendorong daya saing manufaktur secara global (talent, cost competitiveness, productivity, supplier network, legal dan regulatory) dalam kerangka GMCI digunakan peneliti untuk memvalidasi lebih lanjut posisi dan kondisi daya saing industri manufaktur kedua negara. Penelitian ini menemukan bahwa Vietnam memiliki karakteristik strategi kebijakan FDI yang lebih tepat sasaran dicirikan dengan derajat keterbukaan dan pemberian manfaat yang lebih ramah investor. Dengan keunggulan strategi kebijakan FDI tersebut, pada akhirnya turut meningkatkan proporsi aliran FDI di sektor manufaktur Vietnam. Alhasil, daya saing performa industri manufaktur Vietnam dinilai lebih unggul dibandingkan Indonesia dilihat dari performa 5 faktor primer dan kinerja ekspor. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik - UNPAR en_US
dc.subject Strategi en_US
dc.subject Kebijakan en_US
dc.subject Foreign Direct Investment en_US
dc.subject Daya Saing Industri Manufaktur en_US
dc.subject Vietnam en_US
dc.subject Indonesia en_US
dc.title Strategi kebijakan Foreign Direct Investment dan dampaknya terhadap daya saing industri manufaktur : studi kasus Indonesia dan Vietnam 2015-2019 en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm npm2017330081
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0430075901
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI609#Ilmu Hubungan Internasional


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account