Analisis pengaruh tanah lunak yang masih berkonsolidasi pada galian Stasiun MRT Thamrin (MRT Jakarta fase 2)

Show simple item record

dc.contributor.advisor Rahardjo, Paulus Pramono
dc.contributor.advisor Alvi, Stefanus Diaz
dc.contributor.author Buana, Evan Justine
dc.date.accessioned 2023-04-28T01:49:14Z
dc.date.available 2023-04-28T01:49:14Z
dc.date.issued 2021
dc.identifier.other skp43445
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/14970
dc.description 6836 - FTS en_US
dc.description.abstract Stasiun MRT Thamrin merupakan Stasiun MRT terpanjang di Jakarta dan menjadi penghubung antara jalur utara-selatan dan timur-barat yang dibangun dengan metode konstruksi cut-and-cover tunnel. Kondisi tanah di wilayah Jakarta Pusat khususnya Kawasan Thamrin didominasi oleh tanah lunak yang tebal. Hasil penyelidikan tanah menunjukan bahwa tanah lunak di lokasi tersebut masih berkonsolidasi (underconsolidating soils). Pada tanah lunak yang masih berkonsolidasi masih terdapat tekanan air pori ekses yang tersisa. Besar tekanan air pori ekses dapat diperoleh menggunakan CPTu. Tekanan air pori ekses memberikan gaya tambahan yang bekerja pada struktur galian pada Stasuin MRT Thamrin. Dengan mengetahui pengaruh tekanan air pori ekses yang bekerja pada dinding galian, potensi kegagalan yang diakibatkan oleh tekanan air pori ekses akibat tanah masih berkonsolidasi dapat dihindari. Perbaikan tanah dilakukan pada dasar galian dengan menggunakan Jet Grouting. Pada penelitian ini, terdapat tiga skenario, yaitu kondisi tanpa jet grouting dan tanpa tekanan air pori ekses (skenario 1), kondisi dengan jet grouting dan tanpa tekanan air pori ekses (skenario 2), serta kondisi dengan jet grouting dan tekanan air pori ekses (skenario 3). Dari hasil analisis terhadap empat data uji CPTu di lokasi penelitian, diperoleh nilai derajat konsolidasi sebesar 46% 75% dengan besar tekanan air pori ekses sebesar 20 kPa 40 kPa. Dengan hasil simulasi menggunakan Metode Elemen Hingga dengan bantuan Program PLAXIS, diperoleh bahwa penggunaan jet grouting dapat mengurangi deformasi dinding diafragma dari 20,8 cm menjadi 10 cm dan mengurangi bending moment yang bekerja pada dinding diafragma dari 5631 kN.m menjadi 1797 kN.m. Dengan besar tekanan air pori ekses yang masih bekerja pada dinding galian sebesar 30 kPa, diperoleh deformasi dinding diafragma meningkat dari 10 cm menjadi 11,3 cm dan bending moment yang bekerja pada dinding diafragma meningkat dari 1961 kN.m menjadi 2166 kN.m. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject Stasiun MRT Thamrin en_US
dc.subject jet grouting en_US
dc.subject tekanan air pori ekses en_US
dc.subject tanah berkonsolidasi en_US
dc.subject cutand- cover tunnel en_US
dc.title Analisis pengaruh tanah lunak yang masih berkonsolidasi pada galian Stasiun MRT Thamrin (MRT Jakarta fase 2) en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2017410168
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0415015402
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI610#Teknik Sipil


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account