Abstract:
Pada proyek jembatan gantung di daerah Jawa Barat memiliki ikat angin yang dikaitkan pada angkur
tanah untuk menahan gaya angin. Lereng curam dengan kemiringan 40,1o memiliki ketidakstabilan
yang lebih besar dibandingkan lereng dengan permukaan topografi yang landai. Dengan topografi
eksisting lereng yang curam, lokasi tersebut harus tetap dipastikan aman terhadap kondisi-kondisi
yang dapat terjadi pada proyek agar ikat angin tetap aman dan dapat berfungsi dengan semestinya.
Kondisi yang mungkin dapat terjadi adalah kondisi jangka pendek (selama konstruksi), jangka
panjang (pasca konstruksi), muka air tinggi, dan gempa. Dengan analisis menggunakan metode
elemen hingga pada program Plaxis, didapatkan faktor keamanan lereng yang tidak memenuhi
faktor keamanan minimum yang telah ditetapkan. Untuk memenuhi persyaratan faktor keamanan
minimum dilakukan perkuatan lereng berupa pemasangan 3 baris contiguous pile pada lokasi yang
berbeda dengan diameter 0,8 m dan panjang pembenaman sebesar 11 m, 12 m, dan 33 m. Perkuatan
tersebut efektif dalam memenuhi faktor keamanan minimum yang ditetapkan pada keempat kondisi.