Faktor ekonomi dan politik yang mendorong Qatar keluar dari OPEC tahun 2019

Show simple item record

dc.contributor.advisor Munthe, Atom Ginting
dc.contributor.author Rizki, Muhammad
dc.date.accessioned 2023-04-14T04:20:51Z
dc.date.available 2023-04-14T04:20:51Z
dc.date.issued 2021
dc.identifier.other skp41142
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/14908
dc.description 9629 - FISIP en_US
dc.description.abstract Qatar merupakan suatu negara yang kaya akan energi diantaranya berupa minyak bumi dan gas alam. Hal ini terbukti dengan keikutsertaan negara tersebut dalam organisasi negara pengekspor minyak dunia yaitu OPEC sejak 1961. Namun pada tahun 2018, pemerintah Qatar menyatakan bahwa negaranya keluar dari OPEC terhitung sejak Januari 2019. Pemerintah Qatar beralasan bahwa keputusan tersebut semata-mata dilakukan demi memfokuskan negaranya dalam pengembangan produksi LNG di tahun 2024 untuk menyentuh angka 110 juta ton per tahun. Pengembangan tersebut dilakukan demi mempertahankan posisi Qatar sebagai produsen terbesar LNG di seluruh dunia. Namun, banyak pihak baik dari cendekiawan Qatar maupun non-Qatar yang beranggapan bahwa keputusan tersebut memiliki faktor politik dibaliknya. Penelitian ini mencoba untuk memperoleh jawaban mengenai faktor ekonomi dan politik yang mendorong Qatar keluar dari OPEC melalui pertanyaan penelitian "Apa faktor ekonomi dan politik yang mendorong Qatar keluar dari OPEC pada tahun 2019?" Untuk menjawab penelitian tersebut, penulis menggunakan teori Merkantilisme yang disertai konsep organisasi internasional, kepentingan nasional dan keamanan energi. Merkantilisme mengisyaratkan penggunaan kekuatan ekonomi oleh negara demi meningkatkan kekuasaan negara. Negara menempatkan ekonominya sebagai subordinat pemerintah untuk memajukan kepentingan nasionalnya. Penelitian ini menemukan temuan bahwa terdapat lima faktor ekonomi dan dua faktor politik yang menjadi dorongan bagi Qatar untuk keluar dari OPEC. Faktor ekonomi diantaranya ekonomi Qatar yang sangat bergantung dari industri energi Qatar khususnya LNG, industri LNG qatar yang lebih berkembang dibandingkan industri minyak, menurunnya produksi minyak bumi Qatar, perkembangan industri LNG dunia di masa mendatang yang lebih berpotensi dibandingkan industri minyak, dan adanya kebijakan energi Qatar untuk meningkatkan target produksi LNG di tahun 2024. Sedangkan faktor politik diantaranya didorong oleh kondisi internal OPEC tidak lagi stabil dan adanya konflik krisis diplomatik yang diperoleh Qatar yang terbawa ke dalam aktivitas OPEC. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik - UNPAR en_US
dc.subject OPEC en_US
dc.subject Qatar en_US
dc.subject Minyak en_US
dc.subject LNG en_US
dc.subject Kepentingan Nasional en_US
dc.title Faktor ekonomi dan politik yang mendorong Qatar keluar dari OPEC tahun 2019 en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2017330183
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI609#Ilmu Hubungan Internasional


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account