Abstract:
Perusahaan pada subsektor makanan dan minuman di Indonesia dapat unggul karena
mempunyai jumlah permintaan dan penawaran yang banyak. Banyaknya permintaan barang
konsumsi dari konsumen menyebabkan tingkat persaingan yang tinggi. Setiap perusahaan
berupaya untuk meningkatkan kinerja perusahaan agar tetap kuat dan dapat bersaing secara
kompetitif untuk mencapai laba yang optimal. Salah satu indikator untuk menilai kinerja
keuangan perusahaan adalah dengan melihat profitabilitas perusahaan. Perusahaan dengan
profitabilitas yang tinggi akan lebih menarik dan dipercaya oleh investor, calon investor, dan
masyarakat. Profitabilitas dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: struktur modal,
modal kerja, dan ukuran perusahaan.
Struktur modal memiliki hubungan dengan profitabilitas karena perusahaan
membutuhkan laba agar perusahaan dapat bertahan dalam waktu jangka panjang. Struktur
modal diukur dengan debt to equity ratio (DER) untuk melihat proporsi total kewajiban
terhadap ekuitas yang digunakan untuk membiayai aset perusahaan. Modal kerja diukur
dengan perputaran modal kerja (WCT) dimana semakin tinggi WCT perusahaan maka
semakin tinggi profitabilitas. Ukuran perusahaan diukur dengan logaritma natural (ln) dari
total aset yang dapat mencerminkan tingkat profitabilitas.Profitabilitas adalah kemampuan
suatu perusahaan untuk memperoleh laba yang optimal. Profitabilitas diukur dengan
menggunakan rasio return on asset (ROA) yang menunjukkan indikator keuntungan suatu
perusahaan terhadap total asetnya.
Penelitian ini merupakan penelitian causal research dengan menggunakan
metode hypothetico-deductive. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling
dengan sampel yang digunakan adalah 6 (enam) perusahaan subsektor makanan dan
minuman yang terdaftar di BEI tahun 2016 hingga 2020. Penelitian ini menggunakan data
sekunder yaitu data finansial berupa laporan keuangan serta laporan tahunan yang dapat
diakses melalui situs resmi BEI (www.idx.co.id) dan situs resmi perusahaan subsektor
makanan dan minuman yang menjadi sampel penelitian. Penelitian ini menggunakan teknik
pengolahan dan analisis data berupa analisis statistik deskriptif, uji model data panel, uji
asumsi klasik, uji hipotesis, dan analisis model regresi data panel menggunakan EViews 12.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa: 1) struktur modal (DER)
berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA), 2) modal kerja (WCT) tidak berpengaruh
terhadap profitabilitas (ROA), 3) ukuran perusahaan berpengaruh terhadap profitabilitas
(ROA), serta 4) struktur modal, modal kerja, dan ukuran perusahaan secara simultan
berpengaruh terhadap profitabilitas. Selain itu, nilai Adjusted R2 sebesar 46,42%,
menunjukkan bahwa variabel independen dalam penelitian, yaitu: DER, WCT, dan ukuran
perusahaan secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap ROA sebesar 46,42%.
Sementara sisanya yaitu sebesar 53,58% merupakan hasil oleh faktor-faktor variabel lain
diluar penelitian ini. Maka dari itu, peneliti mengajukan beberapa saran yaitu: 1) bagi
perusahaan diharapkan dapat berhati - hati dalam menentukan komposisi dalam mengelola
struktur modal dan modal kerja yang dimiliki oleh perusahaan, 2) bagi investor yang akan
berinvestasi pada perusahaan disarankan untuk memperhatikan tingkat DER, WCT, dan
ukuran perusahaan untuk meminimalisir terjadinya resiko yang tinggi, 3) bagi peneliti
selanjutnya, disarankan untuk menggunakan indikator pengukur lain, menambah jumlah
sampel maupun tahun pengamatan, dan melakukan penelitian serupa pada industri berbeda.