Abstract:
Sektor distribusi berperan penting dalam penyaluran produk yang dimiliki produsen kepada
pelanggan. Individu atau badan yang melakukan pendistribusian disebut dengan distributor.
Distributor dapat dijadikan sebagai perantara dalam menghubungkan antara produsen dengan
pedagang, pedagang dengan pedagang, maupun pedagang dengan konsumen akhir.
Perusahaan yang bergerak di bidang distribusi memiliki tujuan akhir yang sama dengan
perusahaan di bidang lain, yaitu memperoleh laba dengan cara melakukan aktivitas penjualan.
Dalam menjalankan aktivitas penjualan, terkadang perusahaan mengalami kendala sehingga
penjualan menjadi kurang efektif. Maka dari itu, diperlukannya aktivitas pengendalian agar
penjualan menjadi efektif. Penjualan yang efektif dapat berdampak pada peningkatan
performa penjualan, di mana hal tersebut juga akan mempengaruhi laba yang diperoleh.
Efektivitas siklus penjualan dapat terjadi ketika perusahaan dapat
menyediakan produk yang tepat, di tempat yang tepat, pada waktu yang tepat, dengan harga
yang tepat. Oleh karena itu, diperlukannya aktivitas pengendalian. Aktivitas pengendalian
merupakan kebijakan, prosedur, dan aturan yang memberikan keyakinan yang memadai
bahwa tujuan pengendalian terpenuhi dan respons risiko telah dilaksanakan. COSO Enterprise
Risk Management (COSO ERM) framework dapat digunakan sebagai pedoman dalam
menjalankan aktivitas pengendalian untuk mengurangi risiko yang mungkin terjadi pada siklus
penjualan. Terdapat tujuh aktivitas pengendalian yang perlu diperhatikan pada COSO ERM
framework, yaitu proper authorization of transactions and activities; segregation of duties;
project development and acquisition controls; change management controls; design and use
of documents and records; safeguarding assets, records, and data; dan independent checks on
performance. Dengan menerapkan kebijakan, prosedur, dan standar yang tepat, maka
perusahaan dapat mengurangi risiko yang terjadi pada aktivitas penjualan, sehingga efektivitas
pada siklus penjualan akan dapat meningkat.
Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Jenis
data penelitian yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer dari penelitian
ini didapatkan dari melakukan wawancara dan observasi langung ke tempat penelitian. Data
sekunder diperoleh dari sumber yang telah disediakan oleh perusahaan, yaitu berupa dokumen
yang berkaitan dengan aktivitas siklus penjualan, selain mempelajari buku-buku dan jurnal.
Objek penelitian ini adalah aktivitas pengendalian dalam meningkatkan efektivitas siklus
penjualan, dengan unit penelitiannya adalah CV Gaya Baru.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan,
ditemukan bahwa CV Gaya Baru aktivitas pengendalian yang dilakukan sudah cukup
memadai. Akan tetapi masih terdapat beberapa kekurangan dari aktivitas pengendalian yang
perlu diperbaiki. Dari penelitian yang dilakukan, terdapat bagian yang melakukan beberapa
fungsi secara bersamaan, terutama pada aktivitas penagihan dan penerimaan pembayaran.
Oleh karena itu, sebaiknya perusahaan melakukan pemisahan antara fungsi pencatat,
pengotorisasian, dan penyimpanan. Dokumen yang digunakan dalam siklus penjualan juga
masih kurang memadai. Terdapat penggunaan dokumen yang kurang tepat. Selain itu,
perusahaan juga belum membuat dokumen sales order dan surat jalan. Pengamanan terhadap
dokumen yang dihasilkan dari siklus penjualan masih kurang memadai. Laporan pengambilan
barang dan kuitansi tidak diarsip oleh pihak perusahaan, sehingga tidak terdapat pengamanan
pada dokumen tersebut. Pemeriksaan independen atas kinerja karyawan juga perlu dilakukan
secara berkala untuk mengevaluasi apakah terdapat penurunan kinerja yang dapat
mempengaruhi kinerja perusahaan secara keseluruhan. Pada penelitian ini juga diketahui
bahwa perusahaan belum melakukan pengembangan atas sistem yang dimilikinya, sehingga
aktivitas pengendalian project development and acquisition controls dan change management
controls tidak dievaluasi pada penelitian ini.