Abstract:
Pertumbuhan franchise di Indonesia mengalami peningkatan dan
memberikan banyak keuntungan kpada para pengusaha skala kecil. Bisnis franchise di
Indonesia kini seolah menjadi ladang usaha baru bagi masyarakat, terutama franchise
makanan. Di dalam suatu bisnis, terdapat berbagai siklus seperti penjualan, pembelian,
produksi, penggajian dan pelaporan. Pengendalian internal pada siklus penjualan penting
untuk dilakukan untuk mencegah berbagai risiko seperti kesalahan pencatatan pesanan
pelanggan, pencatatan yang tidak akurat, pencurian uang kas dan pencurian barang
persediaan. Mixue Antapani merupakan salah satu perusahaan franchise yang berasal dari
China dan bergerak di industri makanan. Pada Mixue Antapani terdapat masalah pada
siklus penjualan berupa pencurian uang kas yang dilakukan oleh bagian kasir. Mixue
Antapani harus melakukan evaluasi atas aktivitas pengendalian yang ada agar
meningkatkan efektivitas siklus penjualan dan terhindar dari risiko dan ancaman yang ada.
Siklus penjualan yang ada di perusahaan membutuhkan pengendalian internal
berupa aktivitas pengendalian yang memadai agar efektivitas siklus penjualan yang ada di
perusahan dapat tercapai. Untuk mengetahui apakah aktivitas pengendalian yang ada di
perusahaan sudah memadai dan dapat meminimalkan risiko, perusahaan harus melakukan
evaluasi terkait dengan aktivitas pengendalian yang sudah diterapkan. Dalam melakukan
evaluasi aktivitas pengendalian tersebut, terdapat kerangka COSO Internal Control yang dapat
membantu perusahaan untuk menjadi panduan dalam melihat apakah aktivitas pengendalian
yang ada sudah memadai atau belum. COSO Internal Control memiliki lima komponen
aktivitas pengendalian, yaitu proper authorization of transaction and activities, adequate
separation of duties, adequate documents and records, physical control over assets and
records, dan independent checks on performance. Evaluasi yang dilakukan akan menghasilkan
rekomendasi untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada aktivitas pengendalian, dengan
diterapkannya rekomendasi tersebut, aktivitas pengendalian akan memadai dan efektivitas
pengendalian internal akan meningkat.
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif
dengan teknik pengolahan data analisis kualitatif. Dalam mengumpulkan data, terdapat dua
teknik pengolahan data yang digunakan, yaitu studi lapangan dan studi literatur. Data studi
lapangan didapatkan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Data studi literatur
didapatkan melalui buku dan jurnal penelitian terdahulu. Objek penelitian di dalam penelitian
ini adalah aktivitas pengendalian pada siklus penjualan untuk meningkatkan efektivitas
pengendalian internal pada siklus penjualan. Unit penelitian pada penelitian ini adalah Mixue
Antapani.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa aktivitas
pengendalian pada siklus penjualan yang ada di Mixue Antapani sudah memadai. Namun
terdapat beberapa aktivitas pengendalian yang masih belum memadai, seperti tidak adanya
deskripsi pekerjaan yang jelas pada setiap aktivitas yang ada di perusahaan, tidak adanya
backup untuk data penjualan yang ada di sistem perusahaan, tidak terdapat dokumen untuk
pengambilan jatah free item setiap harinya, dan tidak terdapat otorisasi serta SOP untuk
pengambilan jatah free item tersebut. Agar efektivitas siklus penjualan dapat tercapai, aktivitas
pengendalian yang sudah ada di perusahaan harus diperbaiki dan ditingkatkan dengan cara
menerapkan rekomendasi yang diberikan.