Pemeriksaan operasional atas siklus produksi pada Kanebo Bordir

Abstract

Perkembangan dunia fashion di Indonesia semakin pesat khususnya yang terjadi di Kota Bandung. Pada perusahaan fashion membutuhkan keunggulan agar dapat dapat dibuktikan dengan mengeluarkan model yang banyak dan model yang sesuai dengan keinginan pasar. Setelah memiliki model yang sesuai dengan keinginan pasar, perusahaan harus dapat meengembangkan model tersebut dengan siklus produksi yang baik agar tidak memiliki banyak produk cacat. Kanebo Bordir adalah perusahaan fashion yang baru berdiri di tahun 2006 yang berlokasi di Holis dengan berbagai macam produk seperti seragam sekolah, baju muslim dan celana sopan. Dalam aktivitas produksi, Kanebo Bordir memiliki beberapa masalah seperti banyaknya barang cacat yang terjadi. Siklus produksi merupakan kegiatan yang mengeluarkan sebuah output agar dapat menunjang keberlangsungan perusahaan. Siklus produksi yang memiliki banyak kelemahan dapat menganggu keberlangsungan perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan pemeriksaan operasional agar dapat mengidentifikasi masalah yang terjadi serta memberikan rekomendasi kepada perusahaan agar dapat dilakukan perbaikan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah studi desktriptif sementara sumber data yang digunakan adalah data primer dari observasi dan wawancara sementara data sekunder didapatkan dari jurnal dan buku. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan menggunakan studi lapangan dan studi literatur. Melalui metode penelitian yang dilakukan, akan diidentifikasikan masalah bagi perusahaan serta akan diberikan rekomendasi kepada perusahaan untuk menanggulangi masalah tersebut. Berdasarkan pemeriksaan operasional yang dilakukan, ditemukan bahwa ada tiga kelemahan pada siklus produksi di Kanebo Bordir. Kelemahannya adalah dokumen yang digunakan perusahaan masih belum sempurna, fasilitas produksi yang dimiliki oleh Kanebo Bordir belum optimal, kurang kompetennya karyawan pada proses produksi. Berdasarkan kelemahan tersebut, disarankan agar perusahaan dapat menggunakan dokumen yang dapat menunjang kinerja seperti Standar Operasional Prosedur, Bill of Material, List Kode Barang. Menambah pencahayaan dan penanda benang pada mesin bordir serta melakukan briefing rutin dan pelatihan ulang kepada karyawan.