Pemeriksaan operasional pada proses produksi untuk meningkatkan efektivitas pada proses produksi : studi kasus pada PT. Perkebunan Nusantara VIII Kebun Tambaksari

Show simple item record

dc.contributor.advisor Purboyo, Arthur
dc.contributor.advisor Dewanti, Monica Paramita Ratna Putri
dc.contributor.author Pradipta, Yudha Haditrya
dc.date.accessioned 2023-04-04T01:48:46Z
dc.date.available 2023-04-04T01:48:46Z
dc.date.issued 2022
dc.identifier.other skp42841
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/14756
dc.description 24666 - FE en_US
dc.description.abstract Perkebunan teh di Indonesia tersebar di berbagai daerah. Data Statistik Perkebunan Indonesia tahun 2017 menunjukkan bahwa Indonesia menghasilkan teh sebanyak 139.362 ton serta mencatatkan ekspor teh sebesar 117,96 juta dollar AS yang meningkat 1,04% dibandingkan dengan ekspor tahun 2016. Namun tahun 2018, pertumbuhan produksi teh di Indonesia mengalami penurunan dari tahun 2017 ke tahun 2018 sebesar -4,11%. PT. Perkebunan Nusantara VIII Kebun Tambaksari merupakan salah satu perusahaan yang menjadi produsen dan pemasok teh di Indonesia. PT. Perkebunan Nusantara VIII Kebun Tambaksari mengalami penurunan hasil produksi teh dan belum mencapai target selama beberapa tahun ke belakang. Agar jumlah produksi bisa mencapai target maka proses produksi harus efektif, termasuk proses produksi di perkebunan. PT. Perkebunan Nusantara VIII Kebun Tambaksari membutuhkan pemeriksaan operasional pada proses produksi untuk meningkatkan efektivitas proses produksi. Proses produksi merupakan aktivitas yang penting di dalam perusahaan. PT. Perkebunan Nusantara VIII Kebun Tambaksari membutuhkan pemeriksaan operasional pada proses produksi di perkebunan untuk menilai apakah proses produksi di perkebunan telah efektif dan menemukan kelemahan, keunggulan, serta kesesuaian kinerja aktual dan target yang ingin dicapai dalam proses produksi. Pemeriksaan operasional dilakukan melalui tahap perencanaan, tahap program kerja, tahap penelitian lapangan, tahap pengembangan temuan dan rekomendasi, serta tahap pelaporan kepada pihak manajemen. Berdasarkan kelemahan yang telah ditemukan, kemudian dikembangkan rekomendasi perbaikan yang dapat membantu proses produksi perusahaan menjadi lebih efektif. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini berupa gambaran umum perusahaan, kendala atau masalah aktivitas proses produksi, dan hasil observasi terkait aktivitas produksi. Data sekunder yang digunakan berupa dokumen profil perusahaan, dokumen deskripsi pekerjaan, serta dokumen lainnya terkait proses produksi. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi lapangan dan studi pustaka. Data yang dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisis untuk menemukan masalah atau kelemahan dalam proses produksi. Berdasarkan temuan kemudian disusun rekomendasi perbaikan agar proses produksi perusahaan menjadi lebih efektif. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah pemeriksaan operasional pada proses produksi untuk meningkatkan efektivitas, dengan unit penelitian PT. Perkebunan Nusantara VIII Kebun Tambaksari. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat kelemahan-kelemahan yang ditemukan, yaitu: proses produksi panen di perkebunan yang dilakukan oleh perusahaan belum berjalan optimal, kondisi kebun dan tanaman yang kurang mendukung untuk menghasilkan kualitas teh, bahan baku (pucuk teh) dan wood pellet untuk proses pengolahan kurang memadai, serta sarana dan prasarana pada perusahaan kurang memadai untuk seluruh proses produksi di perusahaan. Rekomendasi yang diberikan yaitu perusahaan melakukan penambahan karyawan, serta selalu memastikan SOP dijalankan dengan baik oleh karyawan beserta pengawasan yang ketat. Perusahaan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki melalui pelatihan. Perusahaan memastikan karyawan petik untuk menyesuaikan teknik petik sesuai dengan lokasi petik. Perusahaan sebaiknya rutin memastikan kondisi kebun dan tanaman teh dengan menggunakan sumber daya yang tersedia. Perusahaan membuat alokasi atau memilih areal tanaman yang sangat membutuhkan pemeliharaan. Petugas pabrik melakukan koordinasi dengan mandor yang ada di kebun terkait bahan baku atau hasil panen yang akan diolah. Perusahaan melakukan perawatan sebelum dan sesudah penggunaan dari sarana dan prasarana yang dimiliki. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi - UNPAR en_US
dc.subject efektivitas en_US
dc.subject pemeriksaan operasional en_US
dc.subject proses produksi en_US
dc.title Pemeriksaan operasional pada proses produksi untuk meningkatkan efektivitas pada proses produksi : studi kasus pada PT. Perkebunan Nusantara VIII Kebun Tambaksari en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2017130197
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0425015801
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0417108702
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI604#Akuntansi


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account