Abstract:
Dampak dari pandemi Covid-19 telah membuat perusahaan alat kesehatan bekerja lebih keras
untuk memenuhi peningkatan permintaan. Situasi ini telah mengakibatkan kendala di bagian
produksi, misalnya keterlambatan dalam memenuhi target tepat waktu. Keterlambatan yang
terjadi secara terus menerus menyebabkan aktivitas produksi berjalan tidak efektif dan efisien
serta mengakibatkan pengeluaran biaya tambahan. Oleh karena itu, pemeriksaan operasional
perlu dilakukan pada PT. Trimitra Garmedindo Interbuana (PT.TGI) terkait aktivitas produksi
untuk mengetahui faktor apa saja penyebab produksi yang tidak efektif dan efisien serta
memberikan rekomendasi kepada perusahaan agar aktivitas produksi dapat berjalan secara
efektif dan efisien.
Pemeriksaan operasional merupakan proses mengevaluasi apakah aktivitas
operasi perusahaan sudah efektif, efisien, dan ekonomis dari sudut pandang pihak manajemen.
Pemeriksaan operasional menghasilkan rekomendasi kepada pihak manajemen perusahaan
untuk memperbaiki aktivitas operasi perusahaan sehingga perusahaan dapat melakukan
aktivitas operasi secara ekonomis, efisien, dan efektif. Aktivitas produksi merupakan salah
satu aktivitas paling penting pada perusahaan manufaktur di mana nilai tambah dari produk
yang dihasilkan perusahaan sebagian besar didapatkan di proses produksi. Aktivitas produksi
yang tidak efektif dan efisien dapat menyebabkan masalah keterlambatan penyelesaian
pesanan pelanggan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Pengumpulan
data dilakukan secara primer di mana data primer dikumpulkan melalui wawancara dan
observasi. Sementara itu, data sekunder diperoleh melalui buku, jurnal, dan laporan terkait
pemeriksaan operasional, aktivitas produksi, serta teori manajemen operasi. Objek penelitian
adalah pemeriksaan operasional pada aktivitas produksi untuk mengurangi tingkat
keterlambatan penyelesaian pesanan pelanggan yang dilakukan dengan studi kasus pada PT.
TGI.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, perusahaan memiliki temuan
kelemahan yang menyebabkan keterlambatan penyelesaian pesanan pelanggan dengan ratarata
persentase keterlambatan 20% dari 15 sample pesanan, serta dilakukan juga perbandingan
antara jadwal produksi dengan pelaksanaan produksi aktual pada 15 sample pesanan dari bulan
September 2020 hingga bulan Desember 2020. Seluruh kelemahan perusahaan dianalisis
menjadi dua temuan utama yaitu perusahaan seringkali mengalami keterlambatan
penyelesaian pesanan pelanggan dikarenakan aktivitas produksi yang tidak efektif dan efisien,
dan perusahaan kadangkala mengalami keterlambatan dikarenakan faktor ekstern yang sulit
untuk dikendalikan oleh perusahaan. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa aktivitas
produksi masih belum efektif dan efisien. Dari total 15 sample pesanan yang diteliti terdapat
biaya tambahan yang harus perusahaan tanggung sebagai akibat dari keterlambatan
penyelesaian pesanan pelanggan yaitu biaya lembur karyawan sebesar Rp 145.152.000,00,
biaya denda keterlambatan sebesar Rp 42.600.223,00, dan biaya air freight sebesar Rp
17.600.200,00. Total dari biaya tambahan yang harus perusahaan tanggung dari 15 sample
pesanan adalah sebesar Rp 205.352.423,00. PT. TGI belum pernah melakukan pemeriksaan
operasional terhadap aktivitas produksinya, dengan adanya pemeriksaan operasional maka
kelemahan yang ada terkait aktivitas produksi dapat teridentifikasi. Pada penelitian ini telah
memberikan rekomendasi yang diharapkan dapat mengatasi keterlambatan penyelesaian
pesanan pelanggan. Rekomendasi yang diberikan yaitu PT. TGI perlu memiliki bagian audit
internal yang dapat secara berkala melaksanakan pemeriksaan operasional dan memberikan
laporan hasil audit kepada manajemen perusahaan untuk ditindaklanjuti hasil temuannya.