Nilai pelestarian arsitektur bangunan kolonial Benteng Vredeburg, Yogyakarta : objek studi Tembok Keliling dan Gedung Pengapit Selatan

Show simple item record

dc.contributor.advisor Arif, Kamal Abdullah
dc.contributor.author Santoso, Michelle Pyrena
dc.date.accessioned 2023-03-21T07:32:20Z
dc.date.available 2023-03-21T07:32:20Z
dc.date.issued 2021
dc.identifier.other skp41278
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/14678
dc.description 6343 - FTA en_US
dc.description.abstract Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang didalamnya terdapat banyak bangunan cagar budaya kolonial. Diantara bangunan-bangunan tersebut, terdapat fungsi bangunan yang dapat merepresentasikan zaman kolonial, yaitu bangunan pertahanan atau benteng. Pada Kota Yogyakarta hanya terdapat satu benteng kolonial, yaitu Benteng Vredeburg. Mempertimbangkan melihat usia bangunan, gaya arsitektur, dan perolehan data, dipilihlah Tembok Keliling dan Gedung Pengapit Selatan sebagai objek studi dari Benteng Vredeburg. Benteng Vredeburg mengalami perubahan fungsi yang jauh, dari sebelumnya sebagai sebuah benteng pertahanan hingga saat ini menjadi sebuah museum perjuangan kemerdekaan. Penelitian ini meneliti nilai-nilai pelestarian apa sajakah yang terdapat pada Benteng Vredeburg (Tembok Keliling dan Gedung Pengapit Selatan) setelah dilakukan perubahan fungsi menjadi sebuah museum perjuangan, perubahan nilai pelestarian apa yang terjadi, dan teknik pelestarian yang tepat untuk mempertahankan nilai-nilai tersebut dan usaha yang dilakukan pada bila nilainya tidak sesuai. Penelitian ini dianalisis dengan metode penelitian kualitatif dan pendekatan deskriptif, yaitu dengan mengamati objek penelitian dan sumber-sumber lain kemudian mengajinya dengan teori arsitektur Fungsi-Bentuk-Makna oleh David Smith Capon, teori arsitektur kolonial Era Kolonialisme di Indonesia oleh Indri A. F. Indrarani dan Sejarah Perkembangan Arsitektur: Arsitektur Kolonial oleh X. Furuhito, teori arsitektur pertahanan pada buku Defensible Space Theory oleh Oscar Newman, teori arsitektur museum pada buku Time-Saver Standards For Building Types oleh Joseph De Chiara dan John Callender, teori konservasi pada buku Conservation of Historical Building oleh Bernard M. Feilden, Managing Built Heritage oleh Derek Worthing, dan jurnal Sejarah dan Konservasi Perkotaan sebagai Dasar Perancangan Kota dalam Stadium General oleh Antariksa. Dengan berpedoman pada pedoman internasional Piagam Venice, Piagam Burra, Piagam Athena, dan English Heritage, serta peraturan dalam negeri Perda DIY No 6 Tahun 2012 tentang Pelestarian Warisan Budaya dan Cagar Budaya. Analisis dari penelitian ini berupa: (1)Nilai-nilai pelestarian yang terdapat pada Benteng Vredeburg (Tembok Keliling dan Gedung Pengapit Selatan) menggunakan teori pelestarian, teori arsitektur, dan teori arsitektur kolonial, (2)Perubahan nilai-nilai pelestarian yang dimiliki Benteng Vredeburg (Tembok Keliling dan Gedung Pengapit Selatan) menggunakan teori arsitektur dan teori pelestarian, (3)Nilai-nilai pelestarian yang sesuai dan tidak sesuai pada Benteng Vredeburg(Tembok Keliling dan Gedung Pengapit Selatan) dengan parameter arsitektur benteng dan museum menggunakan teori pelestarian, teori arsitektur benteng, dan teori arsitektur museum, dan (4)Teknik pelestarian yang tepat untuk mempertahankan nilai-nilai pelestarian pada Benteng Vredeburg (Tembok Keliling dan Gedung Pengapit Selatan) setelah dilakukan perubahan fungsi menjadi sebuah museum perjuangan dan usulan-usulan usaha yang perlu dilakukan bila nilai-nilai tersebut tidak sesuai lagi menggunakan teori arsitektur, teori pelestarian dan pedoman pelestarian. Ruang lingkup pada penelitian terfokus pada aspek arsitektur objek studi (fungsi-bentuk-makna), dan aspek pelestarian objek studi (nilai pelestarian, wujud dari nilai, dan konsep teknik pelestarian pada wujud dari nilai). Berdasarkan hasil analisis penelitian, dapat ditemukan bahwa nilai-nilai pelestarian Benteng Vredeburg (Tembok Keliling dan Gedung Pengapit Selatan) pada masa kini yang sesuai dengan fungsinya sebagai museum berupa nilai arsitektur kolonial, nilai teknologi material baru, nilai adaptasi dengan gaya arsitektur Eropa, dan nilai kegiatan museum khusus sejarah perjuangan bangsa Indonesia di Wilayah Yogyakarta. Dengan usulan teknik pelestarian yang tepat untuk mempertahankan nilai-nilai pelestarian tersebut adalah Preservasi, Rehabilitasi, dan Adaptasi pada Tembok Keliling dan Gedung Pengapit Selatan. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject TEMBOK KELILING en_US
dc.subject GEDUNG PENGAPIT SELATAN en_US
dc.subject BENTENG VREDEBURG en_US
dc.subject PELESTARIAN en_US
dc.subject ARSITEKTUR en_US
dc.subject CAGAR BUDAYA en_US
dc.subject KOLONIAL en_US
dc.subject PERUBAHAN en_US
dc.subject NILAI-NILAI en_US
dc.title Nilai pelestarian arsitektur bangunan kolonial Benteng Vredeburg, Yogyakarta : objek studi Tembok Keliling dan Gedung Pengapit Selatan en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2017420162
dc.identifier.nidn/nidk NIDK8819501019
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI611#Arsitektur


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account