dc.description.abstract |
Persaingan bisnis kafe di Indonesia saat ini semakin besar sehingga setiap bisnis kafe akan
berusaha untuk mempertahankan serta menarik pelanggan agar datang dan menikmati
produk mereka. Hal ini harus didukung dengan menerapkan strategi yang tepat dan
peningkatan kualitas, terutama dalam kualitas produk dan layanan kafe tersebut. Saat
mengunjungi kafe, konsumen tidak hanya mencari produk berupa makanan dan minuman
saja, tetapi konsumen menginginkan pengalaman yang berbeda. Suatu kafe akan dianggap
sukses dan berhasil jika dapat menghasilkan penghasilan yang besar setiap harinya.
Sedangkan, penghasilan suatu kafe dipengaruhi oleh banyaknya pelanggan setia atau
pelanggan baru yang merasa nyaman sehingga dapat mengajak pelanggan baru lagi dan
seterusnya.
Kafe Old Ben’s Coffee and Community merupakan salah satu cabang kafe Old Ben’s
yang menjual makanan dan minuman. Dari hasil wawancara dengan pemilik Kafe Old
Ben’s Coffee and Community, diketahui bahwa permasalahan yang dialami adalah
penurunan hasil penjualan karena menurunnya permintaan setiap harinya. Sedangkan, dari
hasil wawancara dengan 10 pelanggan setia dan pelanggan baru Kafe Old Ben’s Coffee and
Community, diketahui bahwa mereka kurang puas dengan kualitas produk dan layanan
yang didapat dari Kafe Old Ben’s Coffee and Community.
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui
karakteristik suatu kelompok dalam situasi tertentu. Penelitian ini mengumpulkan data
dengan cara melakukan wawancara kepada 10 (sepuluh) orang konsumen Kafe Old Ben’s
Coffee and Community dan menyebarkan kuesioner kepada 100 (seratus) orang konsumen
Kafe Old Ben’s Coffee and Community.
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa nilai kesenjangan antara tingkat
kepentingan dengan tingkat kinerja Kafe Old Ben’s Coffee and Community per dimensi
yaitu kualitas layanan (-0,85), kualitas produk makanan (-0,73), kualitas produk minuman
(0,70). Terdapat prioritas perbaikan yang disarankan dalam penelitian ini yaitu:
mengembangkan keahlian pekerja terkait tampilan makanan dan minuman yang lebih
menarik dari internet (16%), menetapkan standar ukuran bahan baku untuk setiap menu
makanan dan minuman (18%), pekerja membuat makanan dan minuman sesuai dengan
standar temperatur (6%), mengembangkan keahlian juru masak dalam membuat makanan
dengan melakukan uji coba (15%), mengembangkan keahlian barista dalam membuat
minuman dengan melakukan uji coba (9%), menyediakan fasilitas kafe yang lebih nyaman
dan menambah perlengkapan lainnya seperti stop kontak (9%), menyediakan peralatan
makan dan minum yang lengkap dan cukup jumlahnya (9%), menetapkan standar sikap
dan perilaku pekerja dalam melayani konsumen (6%). |
en_US |