dc.description.abstract |
Dewasa ini, kita tengah dihadapkan dengan kondisi global yang tidak menentu, imbas dari
pandemi COVID-19 yang berkelanjutan serta telah melanda seluruh penjuru dunia, di
Indonesia sendiri salah satu industri yang terkena pukulan kerasnya adalah industri retail,
di mana pemain besar seperti Giant harus keluar dari panggung permainan industri retail
Indonesia. Budaya organisasi menjadi hal yang sangat penting untuk dijaga dan diperkuat
saat ini, karena sejatinya perusahaan dengan budaya organisasi yang kuat disinyalir akan
mampu bertahan dibandingkan organisasi dengan budaya yang lemah.
Penelitian ini menggunakan metode konseptual the competing values framework
(CFV) yang dikemukakan oleh Kim S. Cameron & Robert E.Quinn. Konsep ini membagi
budaya organisasi menjadi 4 tipe budaya yaitu budaya clan, budaya adhocracy, budaya
market dan budaya hierarchy. Serta memiliki asumsi mengenai kondisi budaya saat ini dan
budaya yang diharapkan sebagai suatu kondisi yang ingin diketahui.
Pada penelitian ini, metode pengumpulan data menggunakan kuesioner
Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI) yang disebarkan kepada 90
karyawan Yogya Center di mana proses pengolahan datanya mengikuti sistematika
panduan scoring OCAI yang tertera di buku“Diagnosing and Changing Organizational
Culture Based on The Competing Values Framework”.
Hasil penelitian ini menunjukkan, saat ini budaya organisasi yang ada di Yogya
Center secara keseluruhan didominasi oleh budaya market dengan skor 28,69 poin dan
budaya yang diharapkan didominasi oleh budaya clan dengan skor 33,51 poin.
Dikarenakan perbedaan budaya saat ini dengan budaya yang diharapkan secara
keseluruhan kurang dari 10 poin, maka tidak terdapat urgensi untuk melakukan perubahan
budaya organisasi. Selain itu, Yogya Center memiliki “Paradigma Yogya” sebagai nilainilai
yang dianut oleh perusahaan, di mana nilai-nilai ini bila ditelaah lebih dalam maka
akan ditemukan benang merah yang secara tidak langsung mengatakan bahwa 5 (lima) dari
8 (delapan) nilai yang terkandung di paradigma yogya sangat kental dengan karakteristik
budaya market yang juga merupakan budaya yang dominan di industri ritel & wholesale. |
en_US |