Abstract:
Fraud seringkali tidak terdeteksi dan ketika dibiarkan dapat mengakibatkan kerugian yang sangat besar. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Association of Certified Fraud Examiners (ACFE) tiap tahunnya, pada umumnya perusahaan mengalami kerugian sebesar 5% dari pendapatan tahunannya. Hal ini tidak mengejutkan mengingat betapa cepatnya laju dunia usaha saat ini, di mana pemilik dan manajemen seringkali terlalu sibuk untuk memantau dan menjalani aktivitas operasional sehari-hari, sehingga tidak dapat proaktif untuk mengetahui risiko dan penerapan sistem untuk pencegahan fraud. Dampaknya, pemilik dan manajemen seringkali baru menyadari adanya fraud ketika sudah terlambat.
Pada industri perhotelan, di mana manajemen lebih berfokus pada kenyamanan pelanggan dan layanan yang diberikan, dapat ditemukan banyak celah untuk terjadinya fraud, khususnya pada Point of Sales (POS), atau suatu titik pada sistem di mana terjadinya transaksi. Suatu hotel pada umumnya memiliki POS yang berjumlah banyak, antara lain front desk, restoran, dan fasilitas-fasilitas berbayar lainnya. Jika terjadi fraud rata-rata 5% dari transaksi yang terjadi, dengan banyaknya jumlah POS dalam suatu hotel tertentu, jumlah kerugian akan sangat besar. Untuk itulah diperlukan internal control yang baik agar celah dapat dikurangi, dan jika terjadi, dapat diatasi dengan cepat. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui internal control yang diterapkan, dan bagaimana peran internal control dalam mengurangi ancaman fraud pada siklus pendapatan, dengan Hotel Galeri Ciumbuleuit sebagai lokasi penelitian.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian hypothetico-deductive, salah satu versi dari scientific method yang dipopulerkan oleh filsuf Austria Karl Popper. Metode hypothetico-deductive menggunakan pendekatan yang bermanfaat dan sistematis dalam menyelesaikan masalah-masalah yang bersifat mendasar dan manajerial.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan analisis pengendalian intern Hotel Galeri Ciumbuleuit yang meliputi kelima komponen COSO Internal Control Framework, lingkungan pengendalian dapat diperbaiki, tanggapan terhadap risiko dapat ditetapkan, dan aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, dan aktivitas pemantauan yang sesuai dapat diterapkan. Pengendalian intern yang diperbaiki, meski pun tidak dapat mengatasi risiko seluruhnya, dapat mengurangi kemungkinan terjadi dan dampak dari fraud yang ada di dalam siklus pendapatan perusahaan sehingga risiko dapat diterima.