Abstract:
PT X memiliki permasalahan yaitu tingginya work in process yang ada pada lantai produksi
sehingga menyebabkan terganggunya aliran keuangan perusahaan. Hal ini dapat
disebabkan karena PT X melakukan peramalan permintaan dengan menggunakan intuisi.
Peramalan permintaan dengan intuisi juga menyebabkan PT X sering kali harus
melakukan lembur pada jam kerja untuk memenuhi permintaan sarung tangan pada
periode tertentu. Metode yang digunakan adalah perencanaan produksi dengan execution
support system (ESS). ESS akan membantu PT X dalam pengambilan keputusan dalam
menentukan jumlah dan tipe sarung tangan yang akan diproduksi setiap harinya.
Perencanaan produksi meliputi pembuatan target produksi dengan peramalan
menggunakan regresi linear, master production scheduling (MPS), rough cut capacity
planning (RCCP), master requirement planning (MRP), capacity requirement planning
(CRP). Pada ESS, PT X dapat melakukan input permintaan aktual dan produksi aktual lalu
ESS akan melakukan perencanaan produksi dan menghasilkan jadwal produksi harian
berdasarkan target produksi yang ada. Peramalan permintaan dengan regresi linear
menghasilkan mean square error (MSE), mean error, dan mean absolute error terkecil
untuk masing-masing tipe sarung tangan bila dibandingkan dengan metode exponential.
Dengan penggunaan dari ESS ini dapat membantu PT X dalam mengurangi product on
hand yang ada lantai produksi. Rata-rata product on hand selama 6 bulan berjumlah 5504
kilogram. Jumlah ini lebih kecil 36% dari rata-rata product on hand selama 6 bulan sebelum
penggunaan ESS yaitu 8599 kilogram. Kemudian perencanaan dan pengendalian produksi
dengan ESS menghasilkan master production schedule dan material requirement planning
yang valid berdasarkan kapasitas yang tersedia di PT X. ESS juga bersifat dinamis dengan
melakukan penyesuaian produksi aktual dan permintaan aktual dengan jadwal produksi
dan ketika terjadi deviasi maka ESS akan melakukan penyesuaian MPS.