Abstract:
Seiring berkembangnya zaman, tren baru terus bermunculan khususnya pada bidang kuliner minuman salah satunya adalah minuman bubble tea. Tingginya minat masyarakat akan minuman ini memunculkan berbagai merek minuman bubble tea dan hal tersebut menimbulkan persaingan yang ketat pada bisnis ini. Salah satu perusahaan warlaba di Kota Bandung yang juga merasakan persaingan tersebut adalah OneZo. OneZo resmi dibuka pada tahun 2019 akhir dan menjadi cukup terkenal saat itu. Namun hanya berjarak beberapa bulan, OneZo mengalami penurunan penjualan yang cukup drastis karena adanya Covid-19. Berdasarkan hasil wawancara dengan store manager OneZo, penurunan penjualan ini juga disebabkan oleh banyaknya merek minuman bubble tea lainnya di Bandung sehingga OneZo dilupakan dan kalah bersaing dengan kompetitornya. Hal ini berarti citra merek yang selama ini dibangun OneZo telah dilupakan dan dapat memengaruhi minat beli seseorang terhadap produk. Namun menurut hasil wawancara, terdapat berbagai faktor yang dapat memengaruhi citra merek. Oleh karena itu maka diperlukan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang memengaruhi citra merek dan bagaimana pengaruhnya terhadap minat beli. Terdapat 6 buah hipotesis pada penelitian ini. Penentuan model dan indikator pada penelitian ini dilakukan dengan studi literatur dan diperoleh 33 atribut. Pengujian model dilakukan dengan Partial Least Square-Structural Equation Modeling (PLS-SEM) yang terbagi menjadi evaluasi model pengukuran dan evaluasi model struktural. Berdasarkan pengujian yang dilakukan harga, kualitas layanan, dan kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap citra merek. Citra merek berpengaruh signifikan terhadap minat beli serta harga, kualitas produk, dan kualitas layanan berpengaruh signifikan terhadap minat beli melalui citra merek. Setelah mengetahui akar masalah dari masing-masing atribut, diberikan usulan perbaikan. Secara keseluruhan terdapat 7 buah usulan perbaikan yang diberikan untuk seluruh atribut yang dikelompokkan berdasarkan variabelnya yaitu usulan perbaikan variabel harga, usulan perbaikan variabel kualitas layanan, dan usulan perbaikan variabel kualitas produk.