Usulan perbaikan mutu produk Caesar N pada PT. Chitose Internasional, Tbk. menggunakan metode six sigma

Show simple item record

dc.contributor.advisor Fransiscus, Hanky
dc.contributor.author Azarya, Mishael
dc.date.accessioned 2023-02-21T06:09:15Z
dc.date.available 2023-02-21T06:09:15Z
dc.date.issued 2022
dc.identifier.other skp42532
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/14471
dc.description 6011 - FTI en_US
dc.description.abstract Salah satu perusahaan yang bergerak di sektor furnitur di Kota Bandung adalah PT Chitose Internasional Tbk dengan fokus utama pada produksi kursi. Dewasa ini, ketertarikan konsumen pada produk furnitur telah berubah kepada produk dengan kategori hotel, banquet, dan restaurant. Jika dilihat dari data historis produksi tahun 2020, kategori yang paling banyak diproduksi adalah kategori hotel, banquet, dan restaurant sebanyak 150.191 produk dan memiliki jumlah cacat terbesar yaitu sebesar 1.856 produk cacat. Dari kategori hotel, banquet, dan restaurant, produk yang paling banyak diproduksi adalah kursi Caesar N sebanyak 115.379 produk dan juga memiliki jumlah cacat terbesar yaitu sebesar 1.548 produk cacat. Pada penelitian ini akan diteliti cacat yang dihasilkan dari proses finishing dan asssembly. Terdapat 7 jenis cacat yang dihasilkan dari proses finishing yaitu cacat kebakar, melotok, kuning, bintik, belang, cacat bahan, dan karat. Lalu terdapat juga 5 jenis cacat yang dihasilkan dari proses assembly yaitu cacat kotor, board lepas, kerut/sobek, penyok, dan gagal las. Dalam pengumpulan data yang dilakukan, didapatkan bahwa persentase defective dari proses finishing dan assembly secara berturut-turut adalah 2,31% dan 1,08%. Six Sigma DMAIC merupakan metode yang digunakan dalam mengurangi cacat pada produk. Pada metode ini dilakukan 5 tahap yaitu define, measure, analyze, improve, dan control. Ukuran penilaian performansi dari metode Six Sigma adalah Defect per Million Opportunities (DPMO) dan level sigma. Dari perhitungan yang dilakukan, nilai DPMO yang dimiliki oleh perusahaan pada proses finishing dan assembly secara berturut-turut adalah 3537 dan 2259, sedangkan level sigma yang dimiliki perusahaan pada proses finishing dan assembly secar berturut-turut adalah 4,193 dan 4,340. Usulan perbaikan yang diimplementasikan dilakukan selama 25 hari guna memperbaiki mutu produk. Hasil dari implementasi metode Six Sigma DMAIC pada proses finishing dan assembly di PT Chitose Internasional Tbk untuk produk Caesar N adalah penurunan persentase defective untuk proses finishing dan assembly secara berturut-turut menjadi 1,51% dan 0,55%, penurunan nilai DPMO untuk proses finishing dan assembly secara berturut-turut menjadi 2296 dan 1106 dan kenaikan level sigma untuk proses finishing dan assembly secara berturut-turut menjadi 4,334 dan 4,560. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri - UNPAR en_US
dc.title Usulan perbaikan mutu produk Caesar N pada PT. Chitose Internasional, Tbk. menggunakan metode six sigma en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2017610235
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0401058802
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI613#Teknik Industri


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account