Abstract:
Toko daring X merupakan salah satu toko daring yang menjual pajangan akrilik yang bisa dipesan oleh konsumen untuk bisa konsumen berikan pada orang-orang terdekatnya. Saat ini, toko daring X melakukan kerja sama dengan pemasok dudukan kayu saat ini untuk memenuhi kebutuhan dudukan kayu atas produk pajangan akrilik. Namun terdapat permasalahan di mana pemasok dudukan kayu saat ini tidak mampu memenuhi kebutuhan dudukan kayu yang toko daring X inginkan. Berdasarkan kondisi tersebut, toko daring X mulai memikirkan kerja sama baru dengan Pemasok A, B, dan C sebagai pemasok dudukan kayu toko daring X. Metode Analytic Network Process (ANP) digunakan dalam permasalahan ini karena adanya beberapa kriteria serta subkriteria yang ada.
Metode ANP adalah satu dari sekian banyak metode MCDM yang ada. Metode ANP mempertimbangkan kriteria dan subkriteria yang ada hingga keterkaitan. Terdapat 4 buah kriteria yang terdiri dari kriteria harga, kualitas, waktu pengerjaan, dan pelayanan. Dari 4 kriteria yang ada terdapat 10 subkriteria yaitu harga dudukan kayu, ongkos kirim, serat kayu tegas, tidak ada lubang dan tambalan, sesuai ukuran, waktu penyelesaian pesanan, ketepatan waktu penyelesaian, ketepatan jumlah penyelesaian, garansi dudukan kayu, serta kecepatan respon pemasok. Terdapat keterkaitan antara subkriteria serat kayu tegas dengan subkriteria harga dudukan kayu, subkriteria tidak ada lubang dan tambalan dengan subkriteria harga dudukan kayu, subkriteria sesuai ukuran dengan subkriteria harga dudukan kayu, serta subkriteria waktu penyelesaian pesanan dengan subkriteria harga dudukan kayu.
Pengolahan data dilakukan dengan melakukan perhitungan secara manual menggunakan aplikasi Microsoft Excel serta adanya bantuan aplikasi SuperDecision. Disimpulkan bahwa Pemasok C dengan bobot 0,4265 merupakan pemasok terbaik untuk diusulkan dibanding Pemasok A dengan bobot 0,3401 dan Pemasok B dengan bobot 0,2334. Perbedaan bobot dari setiap pemasok dudukan kayu tersebut yang tidak terlalu signifikan akan bisa menyebabkan terjadinya perubahan dalam prioritas pemasok yang diusulkan. Maka dari itu, analisis sensitivitas akan melihat seberapa sensitif model yang dimiliki dengan adanya perubahan tingkat kepentingan dari subkriteria harga dudukan kayu, subkriteria tidak ada lubang dan tambalan, subkriteria sesuai ukuran, subkriteria waktu penyelesaian pesanan serta subkriteria garansi dudukan kayu.