Abstract:
Bisnis kuliner di Indonesia sangat berkembang dengan pesat akhir-akhir ini.
Berkembangnya bisnis kuliner diiringi oleh persaingan yang ketat. Persaingan ini membuat
setiap pemilik usaha harus berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas produk. Pada
masa pandemi Covid-19 terdapat banyak kendala. Banyak usaha yang terpaksa ditutup
untuk mencegah penyebaran Covid-19. Pandemi menyebabkan banyak munculnya pelaku
usaha baru. Usaha baru berbasis online menjadi sebuah solusi. JS Meathouse merupakan
salah satu toko daging yang menjual produknya secara online melalui e-commerce. Melalui
wawancara dengan pemilik usaha, didapatkan beberapa aspek pemasaran yang masih
kurang baik. JS Meathouse belum menentukan siapa segmen dan target pasar yang di
tuju dan belum mengetahui kompetitor lain yang menjual produk sejenis di pasar. Pada
penelitian ini, metode yang digunakan adalah segmentasi, targeting, positioning (STP),
analisis SWOT, serta e-marketing mix. Analisis segmentasi digunakan untuk mengetahui
pembagian segmen di pasar. Targeting digunakan untuk memilih target pasar yang sesuai
kemampuan perusahaan, dan positioning digunakan untuk membandingkan JS
Meathouse dibandingkan dengan kompetitor. Analisis SWOT digunakan untuk mengetahui
faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi bisnis. E-marketing mix
merupakan metode untuk merumuskan strategi pemasaran yang tepat berdasarkan
berbagai faktor di JS Meathouse. Segmentasi dilakukan dengan melihat faktor geografis,
demografis, dan psikografis. JS Meathouse menargetkan konsumen di Kota Bandung, dan
Kabupaten Bandung, berjenis kelamin perempuan dengan rentang usia 18-34 tahun,
memiliki pendapatan Rp5.000.000-Rp 8.999.999, menyukai banyak jenis produk, suka
memakai diskon, dan menggunakan banyak alternatif jasa pengiriman. Lewat hasil
positioning, diketahui bahwa dibanding kompetitor, produk JS Meathouse memiliki harga
yang mahal dan produknya kurang beragam. Usulan berdasarkan e-marketing mix 4P dan
2P+2C+3S adalah memberikan sticker dan memakai styrofoam pada kemasan,
menambah variasi produk, melakukan riset harga, memberikan potongan harga, membuat
banner, memberikan voucher, mengikuti acara khusus yang diselenggarakan Tokopedia,
menambah foto asli produk di Tokopedia, akses pesanan hanya boleh dimiliki pemilik
usaha, meningkatkan respon admin toko, meninjau cara dan tutur kata membalas pesan,
merespon pertanyaan dari konsumen melalui fitur autotext, menginformasikan kapan
produk akan diproses, dan tidak lagi menggunakan Shopee sebagai e-commerce.