Aktivitas-aktivitas yang mendukung perencanaan suksesi pada bisnis keluarga Toko Oleh-Oleh Raos Pak Sirod

Abstract

Bisnis keluarga merupakan perusahaan yang dimiiki oleh satu atau beberapa anggota keluarga. Keberhasilan perusahaan keluarga yang bekerlanjutan dari generasi ke generasi bergantung pada motivasi generasi penerus yang akan mengambil alih bisnis keluarga di masa depan. Namun kebanyakan bisnis keluarga gagal pada tangan generasi kedua karena tidak adanya aktivitas yang mendukung perencanaan suksesi oleh pendiri. Maka dari itu, bisnis keluarga perlu melakukan aktivitas yang mendukung perencanaan suksesi guna mempersiapkan calon penerus agar dapat menjadi penerus perusahaan yang membawa perusahaan menjadi berkembang. Toko Oleh-Oleh Raos Pak Sirod adalah salah satu bisnis keluarga di Kota Bandung berdiri sejak tahun 1993 dengan jenis usaha UMKM dalam bidang makanan ringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemilihan potensial calon suksesor pada bisnis keluarga Toko Oleh-Oleh Raos Pak Sirod sehingga Toko Oleh-Oleh Raos Pak Sirod mengetahui aktivitas yang harus dilakukan untuk mendukung perencanaan suksesi. Penulis menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data internal perusahaan diperoleh dengan melakukan wawancara terbuka keluarga dan teman calon suksesor Toko Oleh-Oleh Raos Pak Sirod lalu di sempurnakan dengan teori dari jurnal dan buku.Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Toko Oleh-Oleh Raos Pak Sirod saat ini sudah memiliki calon potensial suksesor yaitu Hilman hilmawan sebagai anak pertama di ukur dari metode ACE MAN. Dalam pengukurannya Calon suksesor telah masuk kedalam kriteria yang cocok sebagai penerus Toko Oleh-Oleh Raos Pak Sirod.Selain itu saat ini, pemilik Toko Oleh-Oleh Raos Pak Sirod sudah melakukan aktivitas yang mendukung perencanaan suksesi. Dari analisa yang dilakukan pada kedelapan tahapan saat ini Toko Oleh-Oleh Raos Pak Sirod sudah menjalanlankan empat tahapan yaitu, pertama membuat perencanaan lebih awal, kedua mendorong kerjasama antar generasi, ketiga melibatkan keluarga dan rekan kerja, dan yang terakhir adalah membangun suatu proses pelatihan.